Perubahan Materi Terbuka Lebar

Rabu 24-02-2016,14:20 WIB

Terutama di Sektor Tunggal Putri JAKARTA – Tim putra bulu tangkis Indonesia sudah mengunci tiket di putaran final Piala Thomas dan Uber 2016. Tetapi, dalam pekan ini, tim yang kemarin meraih gelar kejuaraan beregu di India tersebut akan dibubarkan lebih dulu. Potensi perubahan materi pemain masih terbuka lebar untuk dijalankan PP PBSI. Achmad Budiharto, Wasekjen PP PBSI mengatakan bahwa pihaknya mencoba realistis dengan melihat kemampuan pebulu tangkis Indonesia yang ada. Tim Indonesia tiba di Jakarta kemarin pagi setelah pulang Senin malam waktu India. ”Tim akan segera kami bubarkan,” kata Budi saat dikonfirmasi kepada Jawa Pos kemarin (23/2). Terlebih lagi untuk sektor putri, Budi menilai kalau tim uber harus segera memperbaiki performa mereka. ”Ada beberapa hal yang membuat mereka di India kemarin kurang maksimal,” sebut pria yang juga menjadi Chief de Mission (CdM) Tim Thomas dan Uber Indonesia itu. Misalnya, Linda Weni Fanetri disebutkan Budi masih belum fit 100 persen. Karena sebelum berangkat ke India dia mendapatkan cedera lutut kanan. Kondisi tersebut membuat PP PBSI mengupayakan treatment lanjutan. Sejumlah event juga menjadi prioritas untuk para pebulu tangkis tunggal putri. Sebelum tampil di All England, mereka juga disiapkan tampil di Jerman dan Swiss terbuka. Berbeda dengan tim putra yang memaksimalkan diri di All England saja. Tim putri diharapkan bisa memberikan progress yang bagus dalam setiap event internasional yang diikuti. Terkait peluang perombakan, Edwin Irianto, pelatih kepala tunggal putri pelatnas Indonesia juga memberikan komentar yang sama dengan Budi. Menurut dia, potensi perubahan tetap ada jika melihat performa pebulu tangkis di India kemarin. Hanya, untuk mendapatkan yang terbaik di antara yang ada memang tidak mudah. Apalagi, empat tunggal yang ada, Maria Febe Kusumastuti, Linda Weni, Fitriani dan Hanna Ramadini merupakan pemain dengan peringkat tertinggi di Indonesia. Bahkan, Maria Febe yang notabene merupakan pemain non pelatnas masih dibutuhkan jika tim putri akhirnya lolos ke putaran final di Tiongkok, Mei mendatang. ”Perubahan materi pemain tunggal putri sangat penting. Tetapi kami juga gak mau tergesa-gesa,” ujarnya. Edwin menilai masih cukup waktu yang ada untuk bisa memaksimalkan potensi mereka. Meski terkesan instan, dia yakin bisa mengarahkan pebulu tangkis muda seperti Hanna, dan Fitriani atau Gregoria Mariska dengan baik. (nap)

Tags :
Kategori :

Terkait