TUNJUKKAN SAPI : Dalhar saat menunjukkan Sapi PO miliknya yang mencapai berat 9 kuintal Minggu, (26. (IMAM/EKSPRES)
KEBUMEN - Seekor sapi jantan jenis Peranakan Ongole (PO) berbobot kisaran 9 kuintal atau 900 kilogram dibandrol dengan harga Rp 80 juta. Sapi milik Dalhar warga Desa Jagasima Klirong tersebut sebelumnya telah ditawar Rp 65 juta.
Sapi tersebut berumur kisaran 5 tahun. Perawatan sehari-hari pun tergolong mudah yakni komboran dan rumput segar. Selama ini sapi juga kerap dijadikan pejantan kawin atau pacek. Dalam sekali pecek, pemilik setidaknya mendapat imbalan jasa Rp 100 ribu.
Kepada awak media, Dalhar menyampikan sapi tersebut sebelumnya telah ditawar Rp 65 juta. Namun demikian pihaknya belum berkenan. Sebab dirinya berharap sapi laku diangka Rp 80 juta.
“Sudah pernah ditawar, tapi saya meminta harga Rp 80 juta,” tuturnya.
Dijelaskannya secara umum, berat rata-rata sapi PO kisaran 7 kuintal. Itu sudah termasuk sapi besar. Bahkan sapi PO pada berat 5 kwintal juga sudah besar. Namun sapi miliknya dapat tembus hingga berat 9 kuintal. Tentunya hal itu jarang dimiliki.
“Berat rata-rata sapi PO 5-7 kuintal,” jelasnya.
Untuk perawatan sehari-hari, Dalhar mengaku memperlakukan seperti sapi pada umumnya. Sapi diberi makan berupa komboran bekatul, ampas dan lainnya. selain itu juga diberi makan rumput gajah dan minum.
“Perawatan bisa komboran dan rumput,” katanya.
Dalam sehari, untuk satu ekor sapi dengan berat 9 kuintal tersebut, setidaknya diberi komboran bekatul 5 kilogram. Itu baru bekatulnya saja. Belum lagi makanan yang lainnya. Adapun bibit sapi tersebut Dalhar peroleh dari wilayah Kecamatan Petanahan.
Terkait dengan peternakan sapi, Kebumen memang memiliki banyak keunggulan. Di Kebumen sendiri pernah terdapat Sapi PO Jantan dengan berat mencapai 1 Ton. Sapi tersebut millik Kadiyanto (50) warga Dusun Plesung Desa Karangrejo Kecamatan Petanahan. Kala itu sapi tersebut telah ditawar RP 75 juta namun belum dilepasnya.
https://radarbanyumas.co.id/jelang-idul-adha-pedagang-pasar-hewan-sokaraja-ngaku-pembeli-sepi-dampak-wabah-pmk/
Alasannya, kala itu Kadiyanto masih ingin memiliki sapi tersebut sehingga tidak dijualnya. Bahkan sejak masih muda, sapi tersebut telah menunjukan ciri-ciri bagus.
Sesuai dengan perawakannya yang tinggi besar, Sapi tersebut oleh Kadiyanto diberi Bima Sena. Selain memiliki berat 1 ton, sapi juga tinggi dan besar. Tinggi sapi yang berumur berumur lima tahun itu bahkan hampir mencapai dua meter. (mam)