Kerugian Bencana Tembus Rp 21,1 Miliar di Kebumen

Sabtu 09-01-2021,12:45 WIB

PANTAU BENCANA: Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz saat mengujungi dan memantau bencana, beberapa waktu lalu. ISTIMEWA KEBUMEN - Adanya pandemi Covid-19 di tahun 2020 telah mempengaruhi semua sendi kehidupan manusia. Tidak sedikit pula masyarakat yang terdampak kerugian akibat adanya Pandemi Covid tersebut. Kendati demikian, bencana alam pun tetap banyak terjadi termasuk di Kabupaten Kebumen. Bahkan dampak bencana alam tersebut selama setahun mencapai Rp 21,1 miliar. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, setidaknya bencana alam terbanyak yang melanda Kebumen berupa angin kencang, longsor dan banjir. Tercatat angin kencang terjadi sebayak 104 kali. Ini dengan dampak yang ditimbulkannya Rp 786 juta. https://radarbanyumas.co.id/realisasi-pad-dishub-dan-dinkes-kabupaten-kebumen-paling-jeblok/ https://radarbanyumas.co.id/banjarpanepen-mulai-pemulihan-wisata-pasca-bencana/ Dampak yang paling besar yakni tanah longsor. Longsor terjadi sebanyak 405 kejadian. Hal tersebut berdampak kerugian sebesar Rp 9,6 miliar. Bencana lainnya yakni banjir dengan 91 kejadian. Banjir membuat dampak kerugian sebesar Rp 10,8 miliar. Disisi lain, kecelakaan air juga terjadi di 13 titik selama setahun. Plt Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Teguh Kristiyanto melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Salam menyampaikan kejadian bencana paling banyak terjadi saat musim penghujan. Pada Oktober saja, longsor terjadi sebanyak 302 titik. Hal tersebut mengakibatkan kerugian sebanyak Rp 8,1 miliar. Banjir mengakibatkan dampak Rp 10,2 miliar pada bulan yang sama dengan 71 kejadian. "Tahun 2020 memang tidak ada kekeringan seperti sebelumnya. Namun bencana alam cukup besar terutama longsor dan banjir," katanya. Salam pun menjelaskan, berbagai upaya pencegahan sudah dilakukan sedini mungkin. Ini dilaksanakan dengan beragam upata. Salah satunya yakni normalisasi sungai. Selain itu dilaksanakan pula penanaman pohon, maupun deteksi dini potensi longsor. Bukan itu saja, BPBD Kebumen juga telah mengoptimalkan adanya Desa Tangguh Bencana (Desatana) dengan mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan. Namun demikian yang namanya bencana, tentu tidak dapat diprediksi dengan pasti. Selain itu kepedulian semua pihak dalam upaya pencegahan bencana juga penting sekali untuk dilakukan. Hal ini untuk meminimalisir dampak dan korban akibat bencana. "Perlu upaya bersama baik dalam pencegahan maupun penanganan. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana mengingat saat ini masih musim penghujan," ucapnya. (mam)

Tags :
Kategori :

Terkait