DIAMANKAN : Salah satu pedukung calon kepala desa di Desa Prigi Kecamatan Pejagoan digandeng dan diamankan TNI dan hansip setelah memicu keributan di tenda pencoblosan, Selasa (25/6).SAEFUR ROHMAN / EKSPRES
KEBUMEN - Pemilihan kepala desa di Desa Prigi Kecamatan Pejagoan nyaris ricuh. Hal itu dipicu salah satu pendukung calon menerobos pagar pembatas dan diduga akan memasukan kembali surat suara, Selasa, (25/6/2019).
Kejadian itu terjadi saat pesta rakyat pilkades Desa Prigi mendapat kunjungan oleh wakil bupati kebumen H Arif Sugiyanto SH. Semula terlihat aman - aman saja hingga prosesi foto bersama antara pejabat kabupaten dan kecamatan termasuk wabub Arif Sugiyanto dengan kedua calon kades setempat yang duduk berada di atas panggung.
Hingga sesi foto bersama usai , tiba-tiba salah seorang berpostur tinggi besar berteriak- teriak melihat kecurangan. Sontak membuat warga dan masing - masing pendukung calon kades Desa Prigi riuh berteriak dan mengepung tenda pencoblosan.
Tak menungu waktu lama jajaran TNI 0709 Kebumen, Polairud dan Polsek Pejagoan yang saat itu berjaga dilokasi langsung mengamankan pelaku yang memancing keributan. Pemuda yang menggunakan baju ungu itu dirangkul dan diamankan ke lokasi lain menjauh dari tenda pencoblosan.
Ketua Panitia Pemilihan kepala Desa Prigi, Nazid Anhar, melalui pengeras suara mencoba meredam suasana yang sempat memanas dari para botoh dan masing - masing pendukung dengan memberikan himbauan bahwa pilkades harus berjalan aman. "Sesuai kesepakatan pilkades aman, damai tidak ada keributan," ungkapnya dihadapan para warga, wakil bupati dan petugas TNI dan kepolisian.
Selanjutnya, usai kejadian itu, ketua panitia Nazid Anhar dibantu dengan para petugas lainnya mengamankan bukti surat suara yang hendak dimasukan oleh salah satu pendukung calon kepala Desa Prigi. Dalam suasana yang masih mencekam itu sempat diangkat kertas suara oleh ketua panitia untuk jaminan diamankan. (Fur)