Jenazah Khoerul Khafidin Akhirnya Ditemukan

Rabu 11-01-2017,06:36 WIB

KEBUMEN-Setelah tiga hari dicari sejak Minggu (8/1) lalu, jenazah Khoerul Khafidin (15) warga RT 2 RW 2 Desa Roworejo Kecamatan Kebumen ditemukan oleh tim SAR gabungan, Selasa (10/1). Khoerul Khafidin terseret ombak Pantai Petanahan saat mandi bersama dua temannya yakni Andrian Syah Prayogo (17) dan Riski Fajri Ardiansyah (16), pada Minggu (8/1) lalu. Jasad Khoerul sendiri terbawa arus hingga arah Timur yakni ditemukan oleh Tim SAR di pantai Tegalretno Kecamatan Petanahan, sekitar pukul 11.20 WIB. Saat ditemukan, kondisi jazad korban sudah mulai mengalami karusakan. "Baru saja ditemukan, kondisinya sudah tidak bernyawa," ujar Amin salah satu Tim SAR di RS Dr Soedirman Kebumen, sembari menambahkan korban hanyut dengan jarak sekitar 2 km dari lokasi tenggelamnya korban. Sementara itu Kapolsek Petanahan AKP I Made Arjana turut serta mengawal jenazah korban hingga ke RSUD Dr Soedirman Kebumen. Pihaknya menghimbau kepada seluruh pengunjung pantai di kabupaten Kebumen agar tidak mandi di pantai. Ombak di pantai selatan cukup ganas dan besar. Konsisi tersebut tidak layak dan justru berbahaya untuk mandi. "Sebenarnya sudah ada peringatan dilarang mandi di laut," paparnya. Seperti yang diberitakan sebelumnya, korban diketahui berangkat dari rumah diajak oleh kedua temannya yakni Andrian Syah Prayogo (17) dan Riski Fajri Ardiansyah (16). Mereka berdua berangkat bersama dengan tujuan rekreasi ke Obwis Pantai Petanahan. Setelah sampai di tempat pariwisata tersebut, sekitar pukul 10.00 WIB, korban beserta teman-temannya langsung mandi di laut, tepatnya di Pantai Pandan Kuning. Sesaat kemudian, tiba-tiba korban tergulung ombak, sehingga terhanyut dan tenggelam dan menghilang. Melihat kejadian itu, kedua temannya lantas memberi tahu kepada petugas pariwisata Pantai Petanahan. Atas peristiwa tersebut, Kepala Desa Rawareja Amir Syarifudin, mengaku sangat prihatin dengan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, mandi di laut memang mempunyai resiko yang sangat tinggi. “Meskipun mengasyikan namun itu sangat berbahaya. Menghidari resiko harus lebih diutamakan dari pada sekedar mendapatkan kesenangan,” ucapnya.(mam)

Tags :
Kategori :

Terkait