Rawan Longsor, Tebing Batu Andesit Jalur alternatif Banjarnegara - Dieng via Larangan - Plipiran

Kamis 14-04-2022,01:03 WIB

RAWAN: Tebing batuan andesit yang rawan longsor di jalan alternatif Banjarnegara-Dieng, tepatnya di Dusun Plipiran Desa Limbangan Kecamatan Madukara. (DARNO/RADARMAS) BANJARNEGARA – Jalur alternatif Banjarnegara-Dieng via Larangan-Plipiran rawan longsor. Pasalnya, di Dusun Plipiran Desa Limbangan Kecamatan Madukara terdapat tebing batuan andesit yang rawan runtuh. Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Pagentan Ahmad Wanidi mengatakan, sebelum longsor yang menimbulkan korban jiwa pada Senin (11/4) sore, telah terjadi longsor yang lebih besar. “Longsor yang terjadi pada Senin sore merupakan longsor ketiga. Sebelumnya material longsornya lebih banyak, tapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” kata dia di TKP longsor, Selasa (12/4). Menurut dia, longsor disebabkan tebing dengan kemiringan 90 derajat. Sedangkan di tebing terdapat mata air. Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto mengatakan, longsor disebabkan tebing berupa batuan andesit yang rawan longsor. “Kebetulan tebingnya berupa batu tipe andesit yang mudah pecah. Memang sudah pecah-pecah dari sananya, dan itu gampang runtuh. Makanya sering longsor,” ungkapnya. Aris mengatakan, longsor kemarin untuk ketiga kalinya. “Yang dulu tidak sampai makan korban. Yang ketiga makan korban,” ujarnya. Kades Metawana, Untung Saefudin merasa beruntung. Sebab, sebelum kejadian dia berjalan beriringan dengan truk engkel yang tertimpa batu longsoran. “Saya menyalip truknya yang membawa kayu. Saya menyalip jadi pas di Plipiran tidak terkena longsor ” kata dia. Untung saat itu dalam perjalanan turun menuju kota Banjarnegara. “Pas sampai bawah banyak yang telepon, katanya tebing di Plipiran longsor dan ada truk yang tertimpa batu,” ungkapnya. https://radarbanyumas.co.id/batu-besar-timpa-truk-lewat-di-pagentan-banjarnegara-terpental-ke-jurang-sopir-dan-penumpang-tewas/ Dia mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Senin sore menjelang mahgrib. Setelah keperluan di kota selesai, dia kembali naik melalui Clapar. “Saya ke lokasi memutar lewat Clapar dan turun melalui Larangan. Di sana sudah ramai warga yang menonton dan dijaga oleh TNI dan Polri,” ungkapnya. (drn)

Tags :
Kategori :

Terkait