POTONG AYAM: Pedagang daging ayam broiler di Pasar Sayur Banjarnegara Sutirah tengah memotong ceker ayam. (DARNO/RADARMAS)
BANJARNEGARA - Harga daging ayam broiler di Banjarnegara naik setiap hari. Kenaikan harian memang tidak terlalu besar, namun berdampak pada penjualan.
Kondisi ini dikeluhkan pedagang. Pasalnya, daya beli masyarakat menurun dan berimbas pada penghasilan pedagang.
Seorang pedagang daging ayam broiler di Pasar Sayur Banjarnegara, Sutirah mengatakan, harga daging ayam saat ini Rp 32 ribu per kilogram. Naik dari beberapa hari sebelumnya Rp 30 ribu.
"Naik terus. Setiap hari kan naik Rp 500," kata dia, Selasa (8/3).
Menurut dia, kenaikan harga karena mendekati bulan puasa. "Apa-apa naik, daging ayam ikut naik," ungkapnya.
Menurut dia, harga daging ayam masih bisa naik lagi. Kenaikan harga dikeluhkan pedagang lantaran berdampak pada menurunnya penjualan.
Dikatakan, kenaikan harga daging ayam terjadi sejak tiga hari yang lalu.
POTONG AYAM: Pedagang daging ayam broiler di Pasar Sayur Banjarnegara Sutirah tengah memotong ceker ayam. (DARNO/RADARMAS)
"Dampaknya mengurangi penghasilan, mengurangi laba. Karena pedagang nambahi pokok si," keluhnya.
Pedagang daging ayam broiler lainnya Embun mengatakan, harga daging ayam mengalami kenaikan.
"Kemarin kan Rp 30 ribu, sekarang Rp 32 per kilo," ungkapnya.
Pedagang menjual lebih mahal dari biasanya karena harga kulakan juga naik.
"Tergantung sama juragan. Saya kan pengecer, tinggal mengikuti saja," paparnya.
Dikatakan, kenaikan harga daging ayam berdampak pada omzet penjualan.
https://radarbanyumas.co.id/harga-kebutuhan-pokok-melambung/
"Pembeli berkurang, sekarang ini buktinya orang ke pasar sedikit," ungkapnya.
Dia berharap harga daging ayam stabil dan daya beli masyarakat naik. (drn)