DORONG: Warga mendorong sepeda motor yang melewati timbunan longsor di jalur Banjarnegara-Purbalingga via Sinduaji yang belum selesai dibersihkan
BANJARNEGARA - Pembersihan jalur Banjarnegara - Purbalingga via Desa Sinduaji Kecamatan Pandanarum, yang tertutup longsor membutuhkan waktu lama. Sebab, pembersihan dilakukan secara manual.
Warga yang tidak mau memutar, memilih memaksa lewat jalur itu. Meskipun sepeda motornya harus didorong agar tidak selip.
Anggota Tagana Banjarnegara asal Pandanarum Santo menjelaskan, hingga Jumat (5/11), jalur Banjarnegara - Purbalingga melalui Sinduaji belum bisa dilalui kendaraan roda empat.
"Jalan baru bisa dilalui roda dua. Itupun maksa," jelasnya.
Meskipun sulit dan harus didorong, pemotor lebih memilih lewat karena lebih dekat. Sementara pemboncengnya harus turun dan jalan kaki, saat pemotor melalui jalan yang tertimbun longsor.
Sedangkan untuk kendaraan roda empat, harus memutar melalui Punggelan dengan selisih waktu tempuh bisa satu sampai satu setengah jam lebih lama.
https://radarbanyumas.co.id/banjarnegara-purbalingga-via-pandanarum-tertutup-longsor/
Pembersihan material longsor membutuhkan waktu lama. Sebab dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia.
Diperkirakan, pembersihan material longsor akan selesai dalam dua hari kedepan.
Santo menjelaskan, tebing yang longsor jaraknya sekitar 20 meter dengan pemukiman penduduk.
Lebih lanjut dia menjelaskan, longsor di lokasi tersebut bukan yang pertama kalinya. "Sudah rutin hampir setiap tahun," tambahnya. (drn)