RICE PLANTER : Pelatihan mekanisasi pertanian ini dilaksanakan di Desa Kutayasa Kecamatan Bawang. ISTIMEWA
BANJARNEGARA - Saat ini jumlah tenaga kerja di bidang pertanian terus menurun. Padahal jumlah kebutuhan pangan semakin meningkat, seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Untuk mengatasi masalah ini, petani dilatih menggunakan mesin tanam padi atau transplanter. Pelatihan mekanisasi pertanian ini dilaksanakan di Desa Kutayasa Kecamatan Bawang, Selasa, (01/01). Lahan yang ditanami padi menggunakan mesin ini yaitu milik Sahlan dan Nyono Raharjo. Luas milik kedua petani tersebut 0,8 hektar.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Bawang Haryanto mengatakan pemerintah ingin mewujudkan kedaulatan pangan. Namun terkendala kelangkaan tenaga kerja di bidang pertanian. Sebab generasi muda pada usaha di bidang pertanian rendah. "Strategi untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan penerapan mesin tanam padi pada sektor pertanian padi," ungkapnya.
Kelebihannya, produktifitas lahan dan tenaga kerja meningkat. "Mesin ini bisa mempercepat dan mengefisienkan proses dan sekaligus menekan biaya," ungkapnya.
Babinsa Kutayasa Serma Lismadi berharap dengan mesin inipetani bisa meningkatkan produktivitas. Turunnya Babinsa ke sawah, sebagai bentuk pendampingan terhadap petani. "Ini juga merupakan salah satu tugas teritorial dalam mewujudkan program pemerintah untuk menyukseskan swasembada pangan di wilayah kerja teritorial," lanjutnya. (drn)