SILATURAHMI : Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono memberikan sambutan saat silaturahmi dengan guru Madin dan TPQ se Banjarnegara di aula Setda, Kamis (6/12). DARNO/RADARMAS
BANJARNEGARA - Karena keterbatasan anggaran, honor untuk guru Madrasah Diniyah dan Taman Pendidikan Al Quran dibagikan secara bergantian. Guru yang tahun ini memperoleh tunjangan, tahun depan giliran tidak kebagian "jatah". Hal ini menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan honor ini merupakan bentuk perhatian pemerintah daerah kepada guru Madin dan TPQ. Sebab mereka telah membantu pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa. Terutama di bidang keagamaan. Dikatakan, besaran honor yang diberikan ini menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. "Mudah-mudahan bermanfaat," kata dia.
Ketua Forum Komunikasi Madrasah Diniyah Takmiliyah (FKDT) Banjarnegara Zahid Khasani mengatakan pada tahun ini, guru yang memperoleh tunjangan hampir 900 orang. Sementara jumlah guru Madin dan TPK se Banjarnegara 2500 orang. Dengan jumlah 215 lembaga. Sedangkan jumlah santrinya berkisar 22.500 anak. Zahid mengatakan jumlah tunjangan ini dirapel dalam satu tahun melalui rekening Bank Jateng. "Per tahun Rp 450 ribu per guru," kata dia, usai Silaturahmi Bupati Banjarnegara dengan guru Madin dan TPQ Banjarnegara di aula Setda, Kamis (6/12).
Jumlah honor bagi guru Madin non PNS yang dibagikan sebanyak Rp 208.350.00 dan guru TPQ non PNS Rp 166.500.000.
Diamenyebut syarat guru yang memperoleh honor yaitu bukan PNS, pensiunan, perangkat desa dan tidak menerima tunjangan guru fungsional.
Dia berharap dengan tunjangan ini, guru Madin dan TPQ semain semangat dalam mendidik dan mengajar. Dikatakan, para guru ini ikut membantu program pemkab dalam mewujudkan Banjarnegara yang bermartabat dan sejahtera. Dia berharap, kedepan tunjangan ini ditingkatkan. (drn)