KETERANGAN: Polisi meminta keterangan dari siswa SD yang
mengalami percobaan penculikan, Selasa (9/10). (DARNO/RADARMAS)
BANJARNEGARA- Orang tua siswa di Banjarnegara pantas resah. Bagaimana tidak, percobaan penculikan kembali terjadi di kabupaten tersebut. Kali ini sasarannya siswa SD Negeri 2 Gembongan Kecamatan Sigaluh.
Korban dicoba diajak pergi ketika perjalanan pulang sekolah, Selasa (9/10) sekitar jam 11 siang. Kapolsek Sigaluh AKP Slamet Wisnu Adhi menjelaskan percobaan penculikan ini dilakukan seorang perempuan paruh baya.
Korban AFN saat itu berjalan kaki pulang sekolah. Terduga pelaku juga berjalan kaki. Lokasi pelaku saat mulai membujuk korban hanya sekitar 100 meter dari sekolah. "Lokasinya di RT 1 RW 3 atau di sebelah barat SD Negeri 2 Gembongan," ungkap AKP Slamet, kemarin.
Baca Juga : Pasca Penculikan, Sekolah Perketat Penjagaan
Ketika itu, pelaku merayu korban yang masih duduk di kelas dua dengan memberikan permen. Namun iming-iming itu tidak mempan. Korban tidak mau dan memberontak. "Korban berteriak teriak minta tolong. Kemudian tangan korban ditarik pelaku," jelasnya.
Kejadian ini diketahui warga. Mereka berupaya menggagalkan penculikan ini. Tak ayal, pelaku langsung kabur ke arah kebun salak. Namun sayangnya pengejaran oleh warga tidak membuahkan hasil. Pelaku berhasil melarikan diri.
Berdasarkan keterangan saksi, ciri-ciri pelaku yaitu perempuan berumur antara 30 sampai 40 tahun. Beramput pendek seleher, rambut dicat berwarna kuning. Pelaku memakai kaos merah dan juga menenteng tas.
AKP Slamet mengatakan, peristiwa ini dilaporkan ke Polsek sekitar satu jam pasca kejadian. Pelaku diperkirakan sudah lari jauh. "Segera setelah kita mendapat laporan, langsung melakukan patroli," jelasnya.
Polisi juga melakukan pencarian ke kebun-kebun dan jalan tembus desa. Namun sampai sore kemarin, keberadaan pelaku belum ditemukan.
AKP Slamet meminta agar pihak sekolah dan orang tua lebih berhati-hati. "Tingkatkan kewaspadaan dengan pengawasan pada pagi hari saat murid datang ke sekolah, jam dan pada saat pulang sekolah," kata dia. Sedangkan orang tua, saat ini dianjurkan untuk antar jemput buah hatinya. (drn)