BANJARNEGARA-Rambu lalu-lintas yang tidak jelas dikeluhkan sebagian pengguna jalan raya.Tepatnya, lampu lalu-lintas yang berada di persimpangan Jalan Raya Ajibarang Secang dengan Jalan Jenderal Soedirman, Bawang Banjarnegara.
Rambu petunjuk yang mengarahkan pengguna jalan untuk terus melaju meskipun lampu merah menyala terlalu kecil. Bahkan hanya ditempelkan di tiang trafic light menggunakan sobekan kardus.
Ahmad Muklis yang hendak kembali ke perantauanya di Jakarta mengungkapkan, saat melalui jalan tersebut ia tetap berhenti karena tidak melihat rambu dan lampu menyala merah. Saat itu petugaspun juga tidak lantas memberikan petunjuk, sehingga antrean kendaraan mengular yang menyebabkan kemacetan. "Saya tidak melihat sobekan kardus (rambu tambahan) itu karena terlalu kecil," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Bawang, AKP Sutardiyana membenarkan adanya rambu yang terkesan membingungkan. "Sebenarnya, tidak ada yang salah. Pada waktu normal, memang semua kendaraan wajib berhenti saat lampu merah menyala. Hanya saja rambu tambahan itu kami berikan sebagai bagian dari rekayasa lalu-lintas untuk mengurai padatnya kendaraan pada arus balik," ujarnya.
Terkait dengan rambu tambahan yang hanya menggunakan potongan kardus kecil, Sutaryadi mengungkapkan, hal itu dikarenakan posisi mendadak, sehingga menggunakan alat atau bahan yang sederhana. Namun, menurutnya, hal itu tidak mengganggu karena setiap waktu ada petugas pos pengamanan yang bertugas disana dan selalu memberikan arahan menggunakan pengeras suara.
Kepala Dishub Kabupaten Banjarnegara, Tursiman mengatakan, sejak H-7 seluruh PJU dan rambu jalan telah selesai diperbaiki. Tim reaksi cepat juga telah disiapkan untuk lebih efektif menangani kerusakan jika sewaktu-sewaktu terjadi. Adapun yang berkaitan dengan rekayasa lalu-lintas, seperti penerobosan lampu merah dan penambahan rambu itu sudah menjadi kewajaran dan pertimbangan petugas yang ada dilapangan.(her)