Pengguna Jalan Abaikan Rabu-Rambu
BANJARNEGARA - Jalan di depan Pasar Batur macet parah, terutama saat hari pasaran. Penumpukan kendaraan yang tidak sebanding dengan lebar jalan, membuat kemacetan tidak terelakkan.
Camat Batur Herry Kartika, Senin (2/4) mengatakan, kemacetan akan lebih parah saat pasaran setiap Pahing dan Wage dalam penanggalan Jawa.
MACET : Karena rambu-rambu tidak dipatuhi, arus lalu lintas di depan Pasar Batur macet parah. (Darno/Radarmas)
Menurut dia, kemacetan disebabkan belum adanya terminal permanen dan diperparah perilaku masyarakat. Belum adanya terminal, membuat kendaraan yang menunggu penumpang ngetem di tepi jalan.
Kondisi itu mengurangi lebar jalan yang bisa digunakan lalu lalang kendaraan.
Menurut dia, perilaku masyarakat yang tidak patuh pada aturan juga menambah parah kemacetan.
"Maunya ngetem dekat dengan jalur keluar pengunjung pasar. Dialihkan tidak mau. Ke situ lagi, kesitu lagi," ungkapnya.
Padahal menurutnya sudah ada rambu-rambu agar kendaraan menggunakan jalur lingkar. Dia menjelaskan, jalan dari arah Sumberejo menuju Batur dibelokkan ke kanan, tembus ke belakang kantor kecamatan.
Namun masyarakat tidak mau mematuhinya. "Sukanya nerobos. Hubungannya dengan perilaku masyarakat," paparnya. Dia menambahkan, masyarakat di Batur patuh ketika ada petugas yang berjaga di lokasi. "Kalau ada petugas, masyarakat patuh," paparnya. Namun ketika tidak ada petugas, warga kembali melanggar rambu. (drn)