Datangkan dari Surakarta
BANJARNEGARA - Stok beras di Gudang Bulog Purwanegara diprediksi tidak mencukupi untuk tiga bulan mendatang. Sebab tanaman padi di Banjarnegara belum memasuki musim panen. Sehingga untuk mengatasi kekurangan stok, didatangkan beras dari luar daerah.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Banjarnegara, Noviyanto Wijaya Kusuma mengatakan saat ini wilayah Banjarnegara belum panen dan terpaksa mendatangkan beras dari Surakarta. Hal ini dilakukan agar stok di Gudang Bulog aman dan mampu memenuhi kebutuhan untuk tiga bulan.
DISERANG HAMA : Petani di Desa Piasa Wetan Kecamatan Susukan menunjukkan tanaman padi yang mengering karena serangan hama wereng. (Darno/Radarmas)
"Yang penting kami minta itu, monggo standar tercukupi dan kami minta kualitas," kata dia.
Menurut Kepala Gudang Bulog Purwanegara, Eko Wahyudianto, mendatangkan beras dari luar daerah bertujuan untuk memperkuat stok di gudang. Dengan demikian, diharapkan tidak terjadi kekurangan saat penyaluran rastra.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara, Singgih Haryono mengatakan mendatangkan beras dari luar daerah memungkinkan. Sebab Gudang Bulog Purwanegara masuk wilayah kerja Sub Dirve Banyumas. Sedangkan pada musim panen kali ini terjadi puso di Banyumas.
Dia mengakui sejumlah wilayah di Banjarnegara terancam gagal panen akibat serangan hama wereng dan tikus. Namun ancaman ini tidak berdampak luas bagi produktivitas padi di Banjarnegara. Sebab sawah yang terserang wereng maupun tikus hanya sebagian kecilnya saja. "Untuk wereng yang terancam di Susukan karena berbatasan dengan Banyumas," jelasnya.
Sedangkan serangan hama tikus mengancam sawah di Desa Winong, Binorong dan Kutayasa Kecamatan Bawang. Kepala Desa Piasa Wetan Kecamatan Susukan, Paryono mengatakan serangan hama wereng membuat sebagian besar tanaman padi miliknya menjadi kering. Sehingga tanaman padi yang berusia 40 hari tersebut tidak bisa dipanen. "Kalau saya nanam hampir setengah hektar, 80 persennya kering karena kena wereng," ungkapnya.(drn/nun)