DPRD Bentuk Tim Independen
BANJARNEGARA – Audensi yang menghadirkan warga Dusun Bitingan Desa Kepakisan Kecamatan Batur, PT Geo Dipa Energi (GDE) dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersama komisi II DPRD Banjarnegara berlangsung alot.
Permintaan ganti rugi warga karena lahan pertanian mereka longsor tersapu banjir dari kolam injeksi PT GDE 5 Oktober 2016, membuat suasana pertemuan memanas.
Namun audensi yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB ini akhirnya menyepakati pembentukan tim independen. tim ini akan melakukan kajian, soal terjadinya banjir kolam penampungan limbah cair milik PT GDE.
Ketua Komisi II DPRD Banjarnegara sekaligus pimpinan rapat, Djarkasi mengatakan, tim independen tersebut nantinya terdiri dari pemerintah Desa Kepakisan, anggota Komisi II DPRD dan beberapa OPD seperti Dintankanak, Lingkungan Hidup, Bagian Perekonomian, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
“Dalam audensi ini, tugas kami adalah untuk mengkomunikasikan antara warga yang bersangkutan dengan PT Geo Dipa Energi dan pemerintah kabupaten. Memang sempat berlangsung alot antara warga yang terdampak dengan pihak PT Geo Dipa Energi terutama soal tuntutan ganti rugi,” ujarnya usai audensi di ruang Banggar DPRD Banjarnegara, Selasa (21/3).
Dia memaklumi tuntutan warga soal ganti rugi. Sebab warga Dusun Bitingan Desa Kepakisan sudah menunggu lama kepastian pertanggungjawaban dari PT GDE.
Namun berdasarkan hasil audensi PT GDE tidak bisa serta-merta memberi ganti rugi. “Makanya ini dibentuk tim independen. Tetapi kami dari komisi II berjanji akan tetap mengawal persoalan ini hingga tuntas,” tegas Djarkasi.
General Manager PT GDE Unit Dieng, Puguh Wintoro, mengapresiasi pembentukan tim independen tersebut. Sebab, pihaknya tidak berani asal memberikan ganti-rugi kepada warga.
“Ini baru pertemuan pertama dengan warga yang lahannya terdampak banjr,” ujarnya. Menurut dia, PT GDE siap menindaklanjuti hasil yang dikeluarkan tim independe.
Namun dia meminta tetap harus ditunjukkan seberapa besar PT GDE menjadi penyebab terjadinya bencana tersebut.
"Utamanya, anggota tim tersebut merupakan orang yang ahli dan berkopeten dalam bidangnya. Sehingga nanti dapat memberikan rekomendasi terhadap siapapun yang harus bertanggungjawab termasuk Geo Dipa sendiri," ujarnya. (uje/din)