Bangkai Kapal Nelayan yang Terbakar di Pantai Cilacap Dijadikan Rumpon

Jumat 13-05-2022,10:43 WIB

HANGUS: Kondisi kapal nelayan yang terbakar di Dermaga Batre. RAYKA/RADARMAS CILACAP - Pasca insiden kebakaran kapal nelayan di Dermaga Batre, Selasa (3/5) lalu, membuat 554 anak buah kapal (ABK) dan nahkoda menganggur. Sehingga membuat kegiatan perekonomian lumpuh. Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Sarjono menjelaskan, dari peristiwa tersebut sebanyak 54 kapal dengan rincian 52 kapal nelayan, 1 kapal wisata dan 1 tug boat, dengan bobot di bawah 30 GT dan di atas 30 GT terbakar. "Kondisinya ya tidak bisa digunakan, sudah tinggal bangkai saja. Paling cepat untuk membangun kapal lagi selama enam bulan," kata dia. Sarjono mengatakan, dari jumlah ratusan ABK dan nakhoda kapal, sebagian bersar berasal dari Cilacap dan sebagian lain berasal dari wilayah Pantura seperti Tegal, Pemalang, dan Pekalongan. "Masih ada sisa kapal yang tidak terbakar, jadi untuk meminimalisir yang biasanya berangkat 12 ABK jadi 15 ABK termasuk nahkoda nanti dobel. Masih ada 50 an kapal yang tidak terbakar, kita belum hitung secara pastinya," kata Sarjono. Sementara sisa bangkai kapal akan dibawa ke Selatan Nusakambangan untuk dijadikan rumpon atau tempat ikan maupun lobster. https://radarbanyumas.co.id/pemerintah-beri-pinjaman-lunak-rp-162-miliar-bagi-pemilik-kapal-yang-terbakar/ "Saya sudah bilang ke Pak Menteri, sisa bangkai kapal setelah besi tua dinaikkan, akan dibuang ke Selatan Nusakambangan untuk dijadikan rumah untuk lobster supaya bermanfaat," ujar Sarjono. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait