RSUD Cilacap Siapkan 79 Bed Antisipasi Varian Omicron

Kamis 13-01-2022,12:00 WIB

RSUD Cilacap CILACAP - Untuk mengantisipasi adanya kasus Covid-19 varian Omicron di Kabupaten Cilacap, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap memastikan sudah menyiapkan fasilitas kesehatan. Saat ini, sudah ada 79 tempat tidur (TT) di RSUD Cilacap. Data Satgas Percepatan Penanaganan Covid-19 Kabupaten Cilacap menyebutkan, per 12 Januari 2022 Covid-19 di Cilacap tercatat 0 kasus. Jumlah total kasus positif sebanyak 29.633, dengan jumlah total kasus sembuh 27.773 dan jumlah total meninggal 1.860. "Jumlah pasien Covid 19 yang dilayani RSUD Cilacap Januari sampai Desember 2021 sebanyak 2.608 pasien rincaiannya yang sembuh 2.064 orang dan meninggal 544 orang," kata Direktur RSUD Cilacap, dr Moch Ihlas Riyanto, Rabu (12/1). Ihlas mengatakan, pihaknya menambah kapasitas tempat tidur pasien Covid sebanyak 79 TT yang dilengkapi dengan oksigen central. Sebelumnya, yang disiapkan hanya 17 TT. Selain itu juga dipersiapkan sarana peralatan kesehatan penunjang lainnya. "Ruangan-ruangan ini sudah terkoneksi oleh oksigen central. Selain itu baik APD, kebutuhan logistik sepetri ventilator, HFNC juga sudah kita persiapakan antisipasi gelombang omicron, syukur tidak terpakai," kata Ihlas. Selain itu, untuk kebutuhan oksigen, pihaknya juga sudah mempersiapkan dua tabung besar liquid (oksigen cair) dengan total kapasitas ada 6 ton liquid. Pihaknya juga akan memastikan laboratorium LCR bisa berjalan dengan maksimal. "Setiap hari untuk PCR bisa 96 sample untuk satu kali running. Sedangkan kalau sehari bisa tiga kali running. Ini sudah pernah kita laksanakan pada bulan-bulan Juli lalu. Saat kasus Covid meledak," ujar Ihlas. Kendati demikian, saat ini di laboratorium PCR RSUD Cilacap belum bisa menguji varian Omicron. Untuk pengujian masih dikirim ke laboratorium yang ada di Yogyakarta. https://radarbanyumas.co.id/balai-diklat-baturraden-disiapkan-jadi-tempat-isolasi-terpusat/ Sementara itu, untuk klaim biaya perawatan pasien Covid yang masih ada tunggakan, Ihlas mengatakan, hal tersebut tidak mengganggu pelayanan dan kegiatan lainnya di RSUD Cilacap. Hal ini dikarenakan, ada beberapa perubahan sistem sehingga membuat tunggakan tersebut. "Memang masih ada tunggakan yang belum terbayarkan. Saat ini yang sudah terbayar baru Rp 90 miliar. Sisanya masih ada sekitar Rp 30 miliar yang tahun ini. Soalnya, kalau dulu sistem klaim Covidnya perhari kalau saat ini sistemnya per paket. Namun pelayanan tetap jalan tidak terganggu," ujar Ihlas. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait