Pembangunan Embung Sumingkir Telan Biaya 14 M

Kamis 06-01-2022,10:14 WIB

MULTI EFEK: Pembangunan Embung Sumingkir yang menghabiskan Rp 14 miliar diyakini mampu menjadi multi efek perekoniman desa. (NASRULLOH/RADARMAS) CILACAP - Pekerjaan pembangunan Embung Sumingkir, dengan luas genangan 11.653,55 m3 yang berlokasi di Desa Sumingkir Kecamatan Jeruklegi sudah mencapai sekitar 80 persen. Pembangunan embung yang menelan biaya kurang lebih Rp 14 miliar bersumber APBN tersebut mampu mencakup sekitar 30 hingga 40 hektar sawah di dua desa, yakni Desa Sumingkir Kecamatan Jeruklegi dan Desa Dondong Kecamatan Kesugihan. Kades Sumingkir, Yunaedi menjelaskan, pemanfaatan embung belum bisa maksimal dirasakan saat ini, karena masih menunggu penyempurnaan untuk benar-benar bisa dimaksimalkan manfaatnya. "Elevasi ini kan belum 100 persen sempurna. Tapi harapannya ke depan embung ini benar benar bermanfaat untuk masyarakat," jelas Yunaedi, Rabu (5/1). Menurut dia, paling tidak masih memerlukan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk menyelesaikan pekerjaan, termasuk untuk sarana dan prasarana pendukung. "Nantinya kita harapkan pembangunan ini dilanjutkan, dan dilakukan bertahap," imbuh dia. Sebelum adanya embung ini, dia menjelaskan, produktivitas sawah tidak maksimal, karena hanya mengandalkan musim penghujan. "Di musim kemarau sama sekali tidak bisa buat apapun, karena sawah di sini tadah hujan dan di ketinggian," tandasnya. https://radarbanyumas.co.id/februari-diprediksi-akhir-musim-hujan/ Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti mengungkapkan, selain sebagai mitra dari PUPR, khususnya BBWS Serayu Opak, selain mampu meningkatkan produktivitas petani, keberadaan Embung Sumingkir juga diyakini bisa menjadi multi player efek untuk meningkatkan perekonomian desa. "Embung ini jangka panjangnya bisa menjadi objek wisata bagi warga Sumingkir dan sekitarnya," kata dia setelah peninjauan pembangunan embung di Desa Sumingkir kemarin. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait