Saat Ratusan Kios Terbakar, Kios Marsono di Pasar Kroya Utuh Bahkan Barang Masih Dingin di Freezer, Ini Kisah

Selasa 28-12-2021,10:12 WIB

UTUH: Kondisi kios Marsono setelah Pasar Kroya terbakar. Insert: Marsono. Aneh bin ajaib. Saat ratusan kios di Pasar Kroya hangus terbakar, kios milik Marsono tidak sekalipun tersentuh api. Dagangan hingga frezer miliknya masih utuh. Bahkan lap kain yang tergantung di atas kiosnya pun tidak terbakar. Ini karena Marsono tak sekadar berjualan. Namun, dia juga rutin menyedekahkan penghasilannya kepada warga yang membutuhkan. RAYKA DIAH, Cilacap Siang itu, kala terik matahari berada di atas ubun-ubun, Marsono menyapa para pembeli yang berdatangan ke rumahnya. Tak lupa, dia selalu mengucapkan salam "Assalamu'alaikum" dan melontarkan senyum sumringahnya. Sejak terbakarnya Pasar Tradisional Kroya pada Kamis (23/12), Marsono memboyong dagangan ke rumahnya. Dagangan itu merupakan dagangan yang sama sekali tidak terbakar api. Saat ditemui di rumahnya di Desa Kedawung, Kecamatan Kroya, pria berusia 44 tahun itu terlihat masih pucat. Sejak membantu para pemadam kebakaran yang bejibaku memadamkan api, kesehatan Marsono belum 100 persen pulih. Sesekali masih terasa sesak di dada. Marsono mulai bercerita, saat mendengar Pasar Kroya terbakar, dia bersama istrinya langsung bergegas menuju pasar. Bukan untuk menyelamatkan dagangan miliknya. Namun berusaha membantu untuk memadamkan api. "Bu, tunggu sini saja. Aku tak ke atas bantu padamkan api. Berdoa tidak terjadi apa-apa sama kios kita," kata Marsono kepada istrinya saat itu. Menurut Marsono, kios miliknya hanya berjarak lima kios dari pusat kebakaran. Saat para pedagang lain berusaha menyelamatkan dagangan, dia memilih membantu para pemadam untuk menjinakan api. Dia pasrah. Jika memang kiosnya harus terbakar, berarti memang bukan rezekinya. "Tapi saya tetap berpikiran positif. Insha Allah kios selamat," ujar Marsono. Saat api mulai tidak terkendali, Marsono memilih untuk keluar dari bagian dalam pasar. Ikut membantu proses evakuasi di bagian luar. Hingga berganti hari, dia belum mengetahui kondisi kios miliknya. Dia pun baru tahu bahwa kiosnya masih utuh dari unggahan video yang viral dijagat media sosial. "Saya tahu karena video viral. Kemudian adik saya yang selalu bantu saya di pasar yang survei kondisi pasar dahulu. Tidak ada kata-kata lain selain ucapan syukur. Ini seperti mukjizat dari Allah SWT," kata dia. Marsono mengatakan, dia sudah 10 tahun menepati kios di blok D lantai 2 Pasar Kroya. Sejak kecil, saat duduk di bangku SD kelas 5, dia sering membantu sang ibu berkeliling berjualan balon. Karena berasal dari keluarga sederhana, Marsono telaten membantu orangtuanya berjualan. Saat dia SMK pun, dia nyambi berjualan. Kadang ke kabupaten lain naik sepeda. Berjualan bolpoin, makanan ringan, dan sejenisnya. "Hidup saya sudah dari kecil di jalan. Karena ibu sakit sebelum meninggal dan tidak bisa berjalan sekitar 18 tahun, saya mulai membantu berjualan. Keliling saat pulang sekolah. Karena kalau bukan saya siapa lagi. Untuk membantu perekonomian keluarga," ujarnya. https://radarbanyumas.co.id/kondisi-pagi-ini-di-pasar-kroya-yang-terbakar-baru-padam-pukul-03-00-dini-hari-butuh-waktu-10-jam-jinakkan-api/ Sebelum pergi berjualan, dia selalu meminta restu ibunya. Ibunya selalu memberi nasihat untuk selalu jujur dan berbuat baik kepada orang lain. Dia tidak pernah melupakan nasihat mendiang ibunya, bahkan sampai sekarang. "Saya masih berjualan sosis keliling saat itu. Sampai suatu ketika, saya bertemu adik kelas saya. Dia bekerja di bank syariah. Ternyata itu jadi jalan saya bisa pinjam uang untuk modal membuka kios di Pasar Kroya," kata Marsono. Selain berjualan, Marsono juga menjadi guru ngaji di desanya. Berbekal ilmu agama yang dituntutnya sejak sekolah, dia membantu anak-anak belajar mengaji. Tidak hanya itu, dia juga selalu menyisikan 2,5 persen pedapatannya untuk membantu kepada sesama. "Setiap hari saya nabung di wadah bekas tisu basah. Nanti setiap satu bulan dihitung, dan disedekahkan untuk yang membutuhkan. Kadang ke masjid, anak yatim, dan lainnya. Kuncinya adalah iklas dan konsisten. Jangan berpikir membantu untuk sesuatu. Harus Lillahi Ta'ala atau karena Allah SWT," ujar Marsono. Dengan viralnya video kios miliknya yang beredar, menurutnya, menjadi ujian bagi dirinya dan keluarga. Dikatakan Marsono, dia selalu mengingatkan istrinya untuk selalu bersyukur. Jangan sampai viralnya video menjadikannya sombong. "Saya selalu berpesan ke istri saya kalau ada yang tanya dijawab Alhamdulillah saja. Ini juga menjadi ujian tersendiri bagi kami. Jangan sampai membuat kami sombong," kata dia. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait