INFLASI : Harga daging ayam ras yang tidak stabil menjadi salah satu penyebab inflasi di Cilacap pada November lalu. NASRULLOH
CILACAP - Pada November 2021, Kabupaten Cilacap kembali mengalami inflasi, yakni sebesar 0,36 persen (mtm). Secara umum, dengan angka tersebut Cilacap tercatat mengalami inflasi bulanan tertinggi sepanjang tahun 2021.
Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Purwokerto Samsun Hadi menyampaikan, inflasi November di Cilacap utamanya bersumber oleh meningkatnya harga sejumlah komoditas pangan strategis pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil sebesar 0,22 persen (mtm).
Adapun komoditas yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi adalah minyak goreng, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai merah, dan sabun detergen.
Produk-produk peternakan, terutama daging dan telur ayam ras, diantaranya banyak berpengaruh seiring dengan menguatnya permintaan pasar serta cabai merah karena faktor cuaca yang mempengaruhi hasil panen.
"Harga komoditas minyak goreng juga terpantau meningkat cukup signifikan didorong oleh kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) dunia pada bulan laporan dan diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir tahun 2021," kata Samsun, Minggu (5/12).
Di sisi lain, Samsun menambahkan, tidak terdapat kelompok komoditas yang mengalami deflasi secara signifikan. Penurunan harga disumbangkan oleh bawang merah, bawang putih , cabai rawit, kangkung, dan ikan belanak.
Meski demikian, secara tahunan Cilacap tercatat mengalami inflasi sebesar 1,41 persen (yoy). Inflasi tersebut relatif terkendali dan berada di bawah rentang sasaran inflasi 2021 sebesar 3 persen ± 1 persen (yoy).
https://radarbanyumas.co.id/jelang-nataru-operasi-yustisi-dimasifkan/
Memasuki akhir tahun 2021, inflasi Cilacap diperkirakan terkendali dan berada di dalam rentang sasaran target inflasi 3±1 persen (yoy). Diantara risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian inflasi ke depan antara lain perkembangan permintaan domestik khususnya rumah tangga yang terganggu sebagai upaya mengurangi tersebarnya pandemi Covid-19, serta berbagai upaya pemulihan ekonomi nasional, termasuk bantuan pemerintah untuk para pelaku usaha di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Perubahan cuaca dan iklim yang telah mempengaruhi produksi menurut dia juga dapat berdampak pada terjadinya fluktuasi harga beberapa komoditas hortikultura. "Peningkatan harga komoditas yang ditentukan oleh Pemerintah seperti cukai rokok diperkirakan turut andil sebagai penyumbang inflasi," tandas Samsun. (nas)