DBD Renggut Korban Jiwa di Desa Dondong - Kesugihan, Warga Kini Takut Diperiksa, Khawatir Covid-19

Sabtu 04-12-2021,10:54 WIB

FOGING: Pemerintah desa dan Puskesmas lakukan foging di Desa Dondong setelah satu warganya meninggal dunia karena DBD, Jumat (3/12). CILACAP - Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali memakan korban di Kabupaten Cilacap. Kali ini di Desa Dondong Kecamatan Kesugihan, dari tiga yang terjangkit satu meninggal dunia karena DBD pekan ini. "Di Desa Dondong ada 3 kasus, meninggal dunia satu di Rumah Sakit," kata Kepala Puskesmas Kesugihan I Afif Melia Rahman, Jumat (3/12). Selain di tiga kasus di Desa Dondong, Desa Ciwuni juga sudah ada satu warga yang terjangkit DBD. Sedangkan desa lain belum ada laporan. Pasca munculnya kasus DBD ini, untuk mencegah penularan lebih luas, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk kembali menggencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). "Di Dondong langsung kita lakukan foging, didahului PSN," imbuhnya. Dalam sejumlah kasus, Puskesmas menghadapi kendala susahnya masyarakat melaporkan atau memeriksakan anggota keluarganya jika ada gejala demam yang mengarah ke DBD. Warga, Afif menambahkan, masih merasa takut dan khawatir, jika ada anggota keluarga dengan gejala demam yang dilaporkan ke Puskesmas atau Rumah Sakit kemudian terkonfirmsi Covid-19. https://radarbanyumas.co.id/satu-balita-meninggal-karena-dbd-di-karanglewas-total-ada-167-kasus-dbd-di-banyumas/ "Warga masih pada takut (kalau dilaporkan/periksa), kemudian akan dikira Covid-19," terangnya. Kepada pemerintah desa, pihaknya juga sampaikan, jika terdapat warganya yang mengalami gejala DBD untuk melaporkan ke pihaknya, dan Puskesmas siap melakukan jemput bola, dengan menerjunkan tim ke rumah warga. "Kita siap jemput bola, dan periksa darahnya. Kalau positif DBD dan kalau trombosit turun harus mau dirawat," tandas dia. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait