Timbunan Longsor Makin Parah, Dua Desa Ikut Terdampak di Wanareja

Jumat 05-11-2021,10:57 WIB

BERBAHAYA: Timbunan longsor yang berada di Desa Limbangan Kecamatan Wanareja makin mengkhawatirkan. CILACAP - Warga Desa Limbangan Kecamatan Wanareja mendengar suara gemuruh dari kejauhan, pada Senin (1/11) dini hari. Mereka baru mengeceknya pada pagi hari Selasa (2/11), dan didapati aliran Sungai Ciherang sudah ditutupi timbunan material longsor. Material longsor itu terus bertambah, sehingga membuat kekhawatiran warga sekitar semakin membuncah. Pasalnya, jika hujan terus menerus terjadi ancaman banjir bandang. Bahkan tanah yang terus terkoyak menyebabkan material longsor terus bertambah. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, melalui Kasi Pencegahan BPBD, Gatot Arief Widodo, saat ini dimensi longsor cukup besar. Yakni panjang 150 meter, ketinggian 50 meter dan lebar kaki longsor sebesar 200 meter. "Lokasi tersebut ada di Perhutani, di bawahnya ada bendungan untuk mengalirkan daerah atau pintu air. Dan sekarang tertutup atau sumber air di atas tertahan longsoran sehingga tidak bisa mengalir," kata dia, Kamis (4/11). Pihaknya telah membuat skenario terburuk, jika cuaca terus tidak bersahabat. Pertama, air sungai tidak dapat digunakan untuk perairan pertanian. Kemudian, debit air terus mengecil karena tertahan timbunan material longsor, selain itu kondisi air dipenuni lumpur sehingga tidak dapat digunakan. "Potensi berikutnya adalah jika hujan terus dengan intensitas tinggi tanggul akan jebol dan akan muncul banjir bandang. Ada tujuh dusun yang terdampak. Untuk itu kami terus mensosialisasikan ke warga yang terdampak untuk bisa waspada dan perkuat mitigasi," kata Arief. https://radarbanyumas.co.id/hujan-lebat-jalan-ajibarang-wangon-longsor-di-desa-windunegara/ Menurut Arief, lima dusun yang terdampak banjir bandang tersebut berada di Desa Limbangan dan dua dusun lainny ada di Desa Salebu Majenang. Dan dari tujuh dusun tersebut terdapat 400 rumah. Pihaknya pun terus melakukan berbagai upaya, salah satunya berkoordinasi dengan pihak Perhutani denga. membawa masuk alat berat untuk membuang timbunan longsor di badan sungai. "Kita informasikan ke masyarakat jika akan terjadi seperti ini (banjir bandang) jika pengerjaan belum selesai 100 persen. Untuk di bagian atas tidak ada cara lain selain menutup ada rekayasanya. Karena kalau terkena hujan terus menerus material akan mengalir terus ke bawah," jelas Arief. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait