TPI Sepi Dampak Abrasi, Produksi Tidak Ada, Nihil Ikan Hasil Tangkap

Rabu 13-10-2021,15:23 WIB

LIBUR MELAUT: TPI Lengkong yang berlokasi di Mertasinga Cilacap Utara sepi sejak tidak ada nelayan melaut karena abrasi yang semakin parah. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Abrasi di Pantai Lengkong yang mulai terjadi dua tahun lalu semakin parah. Tahun ini berdampak pada produksi ikan hasil tangkap. Sehingga aktivitas jual beli di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lengkong sepi. Ketua KUD Mino Saroyo Untung menyampaikan, dampak dari abrasi Pantai Lengkong yang berlokasi di Kelurahan Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara, yang cukup dirugikan para nelayan. https://radarbanyumas.co.id/abrasi-pantai-kemiren-mengancam-tambak-udang-bmkg-potensi-gelombang-tinggi-hingga-4-meter/ "Tidak ada aktivitas produksi (ikan hasil tangkap) dari nelayan Lengkong yang masuk di TPI Lengkong," ungkapnya, Selasa (12/10). Dengan kondisi saat ini, produksi ikan yang masuk ke TPI Lengkong hanya sekitar lima sampai sepuluh 10 persen dari sebelumnya. "Sebelumnya omzet produksi di Lengkong sampai Rp 5 miliar pertahun, sekarang paling sekitar Rp 500 juta. Tidak sampai Rp 1 miliar," ujar dia. Dikatakan, abrasi di Lengkong semakin parah setelah adanya pembangunan normalisasi pengerukan Dermaga untuk Kepentingan Sendiri (DUKS) milik PT S2PVPLTU Karangkandri, untuk mempertahankan kedalaman. "Kita bisa lihat di pantai Rawa Jarit yang wilayah bibir pantai bertambah, kurang lebih 2 KM dari bibir pantai sebelumnya. Tetapi yang tergerus wilayah Pantai Lengkong dan Kemiren," tandasnya. Terpisah petani udang paname yang memiliki tambak di Lengkong, Edi Riyanto Bandi menceritakan, dampak abrasi telah menghilangkan sekitar 25 kolam tambak milik nelayan Lengkong yang jebol dan rata dengan tanah setelah diterjang gelombang tinggi. Akibat tambak jebol, Bandi mengaku mengalami kerugian hingga Rp 150 juta setiap tahunnya. “Biasanya dalam setahun bisa panen tiga kali, di mana setiap panen bisa mengantongi Rp 50 juta,” ungkapnya kemarin. Sementara itu, saat dikonfirmasi kepada pihak terkait yakni Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Cilacap dan BBWS Serayu Opak, belum juga direspon. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait