Pusing Hingga Pegal Usai Divaksin di Majenang, Pedagang Berharap Diprioritaskan

Selasa 09-03-2021,15:35 WIB

VAKSIN LANSIA: Keluhan warga sasaran pasca divaksin bermacam-macam, mulai dari pusing, mengantuk hingga pegal. Namun kondisi tersebut masih tergolong ringan. ISTIMEWA MAJENANG - Sejumlah warga lanjut usia (lansia) merasakan keluhan pasca divaksin sinovac, Senin (8/3) siang kemarin. Mereka merasakan pusing, mengantuk hingga pegal dibagian lengan. "Rasa pegal di lengan," ujar Bambang, salah satu warga Desa Mulyasari, Senin (8/3) kemarin. https://radarbanyumas.co.id/vaksinasi-covid-19-bagi-lansia-di-banyumas-gembira-dapat-undangan-sempat-tak-lolos-karena-hipertensi/ Menurutnya, rasa pegal ini langsung terasa setelah dirinya divaksin. Namun rasa ini tidak menyebar ke bagian lainnya seperti tangan, pundak maupun punggung. Rasa pegal ini bahkan masih dia rasakan saat hendak pulang usai observasi 30 menit pasca divaksin. "Masih terasa," kata dia. Kepala Puskesmas Majenang 2, Nunung Tri Susilowati mengatakan, gejala seperti pegal dan pusing ini masih tergolong ringan. Demikian juga dengan keluhan demam, nafsu makan bertambah dan mengantuk. "Tergolong ringan," katanya. Dia memastikan, gejala seperti ini bisa berbeda pada tiap orang. Termasuk munculnya gejala yang tergolong parah seperti anafilaktik atau alergi parah terhadap kandungan vaksin. Namun sampai siang kemarin, tidak ada alergi parah yang terjadi pada warga lansia. "Sampai sekarang (kemarin) tidak ada. Semuanya masih keluhan ringan," tandasnya. Sementara itu, kelompok pedagang pasar pada program vaksinasi tahap kedua termasuk kelompok yang bakal diberikan vaksinasi. Dari catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, ada 9.392 sasaran pedagang pasar yang bakal divaksin, atau menjadi kelompok kedua terbanyak setelah tenaga pengajar yang diusulkan sebanyak 11.885. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar, Gede Cilacap Suwarsono mengatakan, meski disebutkan pedagang pasar termasuk kelompok yang bakal divaksinasi, pihaknya tidak tahu menahu soal program vaksinasi pedagang pasar sampai saat ini. "Belum ada sosialisasi atau pendataan. Di pedagang belum ada kabar sama sekali soal vaksinasi pedagang pasar," kata dia. Suwarsono menambahkan, jika benar akan ada vaksinasi pada pedagang pasar, pihaknya meminta yang benar-benar pedagang yang akan mendapatkan vaksin ini. Karena pedagang, seperti juga profesi lain, seperti pelayan publik, sektor keamanan, hingga tenaga medis, pedagang juga memiliki tingkat resiko akan penularan covid-19 yang tinggi. "Iya tentunya (vaksinasi pada pedagang) sangat perlu. Karena setiap hari juga bersinggungan dengan masyarakat," terangnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griyana Dewi menyatakan, pedagang pasar, pendidik dan transportasi belum akan dilakukann dalam waktu dekat. "Nanti (kelompok pedagang dan lainnya) termin selanjutnya. Dari Kemenkes mengarahkan prioritas saat ini adalah lansia," katanya. (har/nas)

Tags :
Kategori :

Terkait