Beras Bansos Tak Layak Konsumsi

Rabu 25-11-2020,11:50 WIB

TIDAK LAYAK : Ketua Karangtaruna Tegalreja menunjukkan beras bansos sembako yang menghitam, remuk, penuh kutu dan tidak layak komsumsi, Selasa (24/11). (NASRULLOH/RADARMAS ) Apek, Penuh Kutu, dan Remuk CILACAP - Kelompok Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos) sembako program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Kelurahan Tegalreja Kelurahan Cilacap Selatan, mengeluhkan sembako yang didapat Oktober lalu tidak layak komsumsi. KPM Bansos Sembako Tegalreja yang diwakili Ketua Karangtaruna Tegalreja, Nawa Nugrahasiwi mengatakan, dari empat item yang diterima hampir tidak sesuai ketentuan. https://radarbanyumas.co.id/seribu-kantong-beras-disalurkan-untuk-korban-banjir-cilacap/ Menurutnya, beras sebanyak 10 kilogram yang diterima merupakan beras stok lama yang warnanya mulai berubah, apek, remuk, dan penuh dengan kutu. "Kita dapatkan laporan dari penerima bansos sembako di Tegalreja. Untuk berasnya bau apek dan sebagian remuk. Kemudian mie-nya juga tidak enak," ungkapnya. Mie kering bermerek Sukaku 200 gram seharga Rp 4.000 tersebut sudah dites dan rasanya tidak enak. "Mie ini sudah kita tes di penjual mie ayam. Kita minta dia untuk membuatnya dan diberikan ke pembeli, yang kemudian komplain karena mienya tidak enak," terangnya. Begitu juga kecap merek HD, sarden dan telur yang setelah ditimbang ternyata tidak ada sampai 1 kilogram. "Di Tegalreja hampir semua komplain," imbuhnya. Dikatakan, pihaknya sudah melaporkan ke Dispermades, selaku pembina BUMDes penyalur program bansos sembako. Pihak dinas mengaku terkejut atas barang yang diterima. "Dispermades sudah mempertemukan kami dengan suplier. BUMDes penyalur ternyata asal Ujung Alang Kampung Laut. Tetapi sampai hari ini belum ada titik temu. Entah itu mau ganti atau bagaimana sampai sekarang belum dilakukan," imbuhnya. Dari klarifikasi BUMDes, barang-barang yang mereka salurkan sudah melalui verifikasi dari Dispermades. "Yang jelas penerima mendapatkan beras yang tidak layak komsumsi," tandasnya. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) Kabupaten Cilacap Ahmad Arifin Santosa melalui Sekretaris Dinas Adi Prabowo menjelaskan, pihaknya sebenarnya sudah memeriksa keseluruhan sembako dari suplier sebelum disalurkan kepada penerima. Apabila mendapatkan laporan sembako bansos tidak sesuai dengan ketentuan, pihaknya sudah meminta kepada BUMDes penyalur untuk terus menggantinya dengan yang baru. "Kalau mendapatkan hal seperti itu kita minta untuk langsung diganti. Bahkan sebelum penyaluran kita mengumpulkan semua BUMDes penyalur. Kita minta kejadian-kejadian sebelumnya jangan diulangi," ungkapnya. Untuk kasus keluhan sembako tidak layak komsumsi di Kelurahan Tegalreja, menurut dia, lolos dari pemeriksaan. "Yang pasti kalau mendapatkan beras tidak layak komsumsi, kita rekomendasikan untuk langsung diganti," pungkasnya. Pihak BUMDes terkait sudah coba dikonfirmasi oleh Radarmas, tetapi hingga sore kemarin belum juga merespon. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait