Kasus DBD Meningkat di Cilacap, Total Capai 386 Kasus

Rabu 15-07-2020,14:12 WIB

Pelaksanaan pengasapan di Cilacap. Rayka/Radar Banyumas. CILACAP - Penambahan kasus baru akibat demam berdarah dengue (DBD) terus terjadi di tengah pandemi Covid-19. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, kasus DBD sampai minggu ini ada 386 kasus. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Giriana Dewi mengatakan, ada peningkatan jumlah kasus DBD di Kabupaten Cilacap. Sementara untuk kasus demam dengue (DD) sebanyak 925 kasus. "Jumlah angka kematiannya pada kasus DBD sebanyak 4 kematian. Namun jumlah kasus DBD lebih sedikit dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 ada 397 kasus DBD," kata Pramesti. Meski di tengah pandemi Covid-19, angka kasus DBD harus ditekan, masyarakat diminta untuk terus bergerak membasmi nyamuk dan sarang nyamuk paling tidak mulai dari rumah masing-masing. "Gejala DBD memerlukan waktu 4-10 hari setelah digigit nyamuk dengue,” kata dia. Pasalnya menurut Pramesti, fogging hanya efektif untuk membunuh nyamuk dewasa Aedes aegypti, pembawa virus dengue, penyebab DBD. Fogging tidak membunuh telur atau jentik nyamuk yang akan berkembangbiak menjadi nyamuk dewasa. Sehingga pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan 3M+Plus sangat diperlukan. Inti PSN adalah jangan membiarkan nyamuk berkembang biak di lingkungan tempat tinggal. "Fogging dilakukan kalau hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) nya memenuhi syarat untuk fogging," jelas Pramesti. (ray)

Tags :
Kategori :

Terkait