Giliran FKDT Tolak Lima Hari Sekolah

Rabu 22-01-2020,06:10 WIB

AUDIENSI : Forum komunikasi madrasah diniyah melakukan audiensi dengan Komisi D DPRD, Selasa (21/1). Mereka menolak rencana Pemda ujicoba lima hari sekolah. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP- Setelah PCNU, Lembaga Pendidikan Ma'arif, dan PMII, kali ini giliran Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Cilacap yang menolak kebijakan Pemerintah Daerah terkait ujicoba 5 hari sekolah. "Kita resah karena SD dan SMP belajar di sekolah sampai jam 3 sore. Sehingga anak-anak tidak memungkinkan mengaji di madrasah diniyah atau Ponpes, karena sudah capek. Ini sudah fakta," jelas Ketua Dewan Pengurus Cabang TPQ dan Pondok Pesantren (Ponpes) Kabupaten Cilacap Mahruri, Selasa (21/1). Penolakan ini disampaikan kepada komisi D DPRD Kabupaten Cilacap, Selasa (21/1). Mereka menolak kebijakan ini karena muncul surat edaran akan diberlakukannya jam sekolah mulai pukul 07.00 hingga pukul 15.00. Pada surat tersebut disebutkan, untuk siswa kelas 3 sampai kelas 6 belajar mulai pukul 07.00 hingga pukul 15.00. https://radarbanyumas.co.id/pintu-stasiun-purwokerto-akan-ditambah-dari-barat/ Dijelaskannya, pihaknya mengaku sudah mendapatkan dampak dari penerapan 5 hari sekolah untuk SMP dan SMK. Saat ini, hampir semua anak didiknya yang SMP dan SMA sudah tidak mau mengaji di Madin kembali karena sudah lelah belajar di sekolah. "Sekarang tidak ada anak SMP-SMA mengaji lagi, mereka beralasan sudah capai belajar di sekolah. Dan ini akan ditambah SD," terangnya. Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cilacap Didi Yudi Cahyadi mengatakan, secara prinsip pihaknya satu suara dengan FKDT, karena pihaknya sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang pendidikan keagamaan. https://radarbanyumas.co.id/kebun-buah-jambusari-edu-wisata-yang-terus-bersolek/ "Kalau kebijakan 5 hari sekolah ini benar mengganggu proses belajar mengaji, maka kita harus menghentikan ujicoba ini," jelasnya. Saat ini, pihaknya meminta data riil dari FKDT berapa jumlah siswa SD-SMP yang mengaji di Madin. Sejak ujicoba 2 hari terakhir, sudah ada laporan dari Karangpucung, hampir 50 persen siswa Madin tidak lagi mengaji sejak ujicoba ini. (nas)

Tags :
Kategori :

Terkait