Prediksi Puncak Mudik Via Cilacap Meleset

Senin 11-06-2018,08:00 WIB

Belum Terjadi Iring-Iringan Kendaraan CILACAP - Prediksi puncak arus mudik yang semula diperkirakan terjadi Sabtu (9/6), ternyata meleset. Arus mudik yang masuk Jawa Tengah baru terasa pada Minggu (10/6) pagi kemarin. "Prediksi meleset karena Sabtu ternyata baru pembagian rapot anak sekolah," ujar Kepala Pos Pelayanan Wanareja, Iptu Iwan Efendi, Minggu kemarin. Dia mengatakan, Minggu pagi petugas sudah melihat adanya pergerakan pemudik dari arah barat. Mereka menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi dengan plat nomor B, D ataupun A. Selain itu, juga ada pemudik dari arah timur yang melintas. Seperti dari DI Yogyakarta, Bantul dan sejumlah kota di Jawa Timur. Bahkan ada beberapa kendaraan berplat DK yang menandakan berasal dari Bali. "Pagi tadi (kemarin, red) sudah mulai arus mudik. Baik motor maupun mobil pribadi. Tapi ini baru permulaan," kata dia. Dia memastikan, arus lalu-lintas masih sangat lancar. Belum tampak iring-iringan kendaraan dalam jumlah besar. Yang terlihat baru rombongan kecil kendaraan dan terpantau petugas. "Masih sangat lancar," tegasnya. Pemudik asal Bandung, Muhammad Rifky mengatakan, jalanan masih lancar. Sepanjang Bandung-Cilacap dia tidak mengalami hambatan berarti, termasuk saat melintasi daerah rawan macet di Jawa Barat. "Lancar. Tidak ada macet. Jalan juga mulus," ujarnya. Kemarin, petugas Polres Cilacap mulai menerapkan rekayasa lalu lintas di pusat kota Majenang. Kendaraan dari arah Jawa Barat dialihkan melalui jalur lingkar utara. Sebaliknya, arus dari timur dialihkan melalui jalur selatan. Hal ini untuk menghindari kepadatan di pusat kota, karena terus dipenuhi aktifitas warga untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Puncak Arus Mudik Diprediksi 13 dan 14 Juni Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap memprediksi puncak arus mudik jatuh pada Rabu (13/6) dan Kamis (14/6). Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Cilacap, Dedy Sudiro Salyan mengatakan, meskipun keputusan bersama Kemenag, Kemenakertrans dan Kemenpan RB, terdapat penambahan cuti bersama menjadi 11, 12, 13, 14, 18, 19 dan 20 Juni, puncak arus mudik diperkirakan tetap akan jatuh pada Rabu (13/6) dan Kamis (14/6). "Dua hari tersebut seluruh karyawan swasta sebagian besar sudah libur," ujarnya ketika ditemui Radarmas. Dedy menjelaskan, volume arus lalu-lintas yang melebihi kapasitas jalan dan sebagian kondisi jalan yang belum memadai, mengakibatkan rawan kecelakaan dan kemacetan menjadi hal-hal yang mendapat perhatian. Pemudik juga diminya mewaspadai lokasi rawan banjir, rawan tanah ambles/longsor, rawan macet dan rawan kecelakaan. "Waspadai titik blankspot seperti di Cikukun Wanareja dan Tikungan Marjani Bantarsari," kata dia. Menurut dia, pembatasan kendaraan angkutan barang selama mudik lebaran sesuai Permenhub Nomor 34 Tahun 2018 baru dimulai 12 Juni 2018 untuk mobil barang dengan ketentuan jumlah barang yang diizinkan (JBI) lebih dari 14 ribu kilogram. Mobil barang sumbu 3 atau lebih dan mobil barang dengan kereta tempelan atau kereta gandeng serta mobil barang yang digunakan mengangkut bahan galian, tambang dan bahan bangunan. "Pembatasan tidak berlaku bagi kendaraan pengangkut bbm, gas, ternak, pos dan bahan pokok," pungkasnya. (har/yda/din)

Tags :
Kategori :

Terkait