Banyak Driver Taksi Konvensional di Cilacap Pilih Mundur

Jumat 08-06-2018,10:00 WIB

Mobil Mulai Dijual CILACAP-Maraknya aktivitas angkutan online berbasis aplikasi yang tidak diatur secara jelas dan tegas, sudah mulai memakan korban. Salah satunya driver taksi konvensional. Driver Asa Taksi, yang juga salah satu koordinator driver taksi di Cilacap, Agus mengatakan, sudah satu bulan ini dirinya tidak beroperasi. "Susah mendapatkan penumpang sekarang," ujarnya, Kamis (7/6). Meski sudah menggunakan aplikasi yang bisa membantu mencari penumpang, ternyata itu tidak cukup bagi dia untuk meningkatkan penghasilan. MANGKAL : Sebuah taksi konvensional bersama taksi non konvensional mangkal di depan RSI Fatimah Cilacap.NASRULLOH/RADARMAS "Boro-boro naik, mempertahankan penghasilan seperti dulu saja susah," ungkapnya. Menurut dia, persaingan mencari penumpang saat ini sudah tidak sehat. Antara yang resmi dengan yang ilegal, tidak ada bedannya. Karena driver taksi konvensional harus setoran kepada pemilik taksi dengan tarif batas bawah yang ditentukan, secara langsung telah menyulitkan dirinya mendapatkan penghasilan layak. Sementara bagi driver taksi online non konvensional, rata-rata tidak ada beban setoran karena sebagian besar dari mereka adalah pemilik mobil yang digunakan untuk beroperasi. Hal ini terjadi karena pemerintah tidak tegas dalam menegakkan aturan. "Dengan menetapkan kuota menurut saya bagus. Tetapi tidak berarti apabila taksi online ilegas masih bebas beroperasi," tandasnya. Ketua Koperasi Angkutan Jalan Raya (Kopaja) Kabupaten Cilacap, Sairan mengatakan, banyak pengusaha taksi yang mengeluh dengan keadaan saat ini. Karena kesulitan hanya sekedar menutup operasional, tidak sedikit dari mereka yang berniat menjual mobil taksi yang digunakan untuk operasional. "Puluhan taksi siap dijual, " ujarnya.(nas/din)

Tags :
Kategori :

Terkait