Dua Desa di Wanareja Tergenang Banjir

Selasa 13-02-2018,10:00 WIB

Warga Nekat Bongkar Gorong-Gorong WANAREJA - Banjir dialami warga Desa Tarisi dan Cilongkrang Kecamtan Wanareja. Genangan ini sudah mereka rasakan sejak 3 hari terakhir. Penyebabnya karena aramco atau gorong-gorong saluran pembuangan (affur) di Desa Cilongkrang, ambruk hingga menyumbat aliran air. BONGKAR : Warga Desa Tarisi dan Cilongkrang terpaksa membongkar aramco atau gorong-gorong ambruk karena menyumbat aliran air menuju Sungai Cibeureum.HARYADI/RADARMAS "Banjir sudah tiga hari," ujar Kosniah, warga Dusun Rangkasan RT 05 RW 08 Desa Tarisi, Senin (12/2) kemarin. Dia mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumahnya sejak 2 hari terakhir. Tingginya semata kaki. Sementara genangan di halaman dan pekarangan sudah menyentuh lutut orang dewasa. Diperkirakan air akan bertambah tinggi jika hujan turun lagi. "Air akan naik lagi," kata dia. Kepala Desa Tarisi, Jasimin mengatakan, warganya mengalami dampak terbesar akibat ambruknya gorong-gorong di Desa Cilongkrang. Air dari affur tidak bisa mengalir menuju Sungai Cibeureum. Sedangkan air di persawahan dan perkampungan terjebak. "Dampak paling parah justru desa kami. Meskipun aramco ambruk ini di Desa Cilongkrang," jelasnya. Dia mengatakan, genangan air ini tersebar di 3 dusun, Rangkasan, Sidamulya dan Cikaronjo. Ketiga dusun ini sudah tergenang air sejak 3 hari terakhir ini. Namun dia belum bisa merinci jumlah rumah tergenang karena masih dalam pendataan perangkat desa. "Masih di data. Tapi delapan puluh persen desa kami tergenang," ungkapnya. Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Desa Cilongkrang, Rohmanudin mengatakan, warga sudah 2 hari ini melakukan kerja bakti untuk membongkar gorong-gorong ambruk. Target utama adalah membongkar gorong-gorong agar air bisa mengalir kembali. "Langkah darurat ini terpaksa diambil. Kalau dibiarkan, rumah warga Cilongkrang dan Tarisi makin banyak yang terendam," tandasnya. Pemerintah Desa Cilongkrang sudah melayangkan surat permintaan bantuan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy untuk melakukan penanganan. Pihaknya mendapatkan jawaban perbaikan baru akan dilakukan pada Maret mendatang. "Kalau menunggu sampai maret terlalu lama. Warga lalu berinisiatif untuk membuka sumbatan agar genangan bisa segera hilang," ungkapnya. Dalam kerja bakti kemarin, warga mengerahkan 3 mesin pompa air. Alat ini dipakai untuk mendorong tumpukan tanah di atas gorong-gorong. Harapannya agar bisa melihat bagian bawah gorong-gorong berbahan plat. Jika plat sudah terlihat akan dipotong dan sumbatan didorong menuju hilir. (har/din)

Tags :
Kategori :

Terkait