3.526 Kendaraan Keluar dari Jawa Tengah

Kamis 29-06-2017,11:36 WIB

CILACAP-Arus balik yang melintasi jalur nasional di wilayah Barat Kabupaten Cilacap mulai terlihat, sejak Rabu (28/6). Beberapa kendaraan pribadi nampak meletakan barang bawaan diatas mobil yang menjadi ciri khas selama arus mudik dan balik tiap lebaran di Majenang. Seluruh kendaraan tersebut mulai terlihat melintas di jalanan saat pagi hari hingga menjelang siang. MASIH LENGANG : Meski sudah ada ribuan kendaraan yang keluar Jateng melalui Cilacap. Namun kondisi ini masih lengang. Diperkirakan akhir pekan ini menjadi puncak arus balik. (HARYADI NURYADIN/RADAR BANYUMAS) Saat siang, jalan nasional nampak lebih lenggang karena mayoritas pengendara memilih beristirahat. Lokasi idaman adalah tempat ibadah, SPBU dan rumah makan yang banyak ditemukan di sepanjang jalan. Seperti yang terpantau Radarmas kemarin. Sejumlah kendaraan nampak terparkir di halaman rumah makan di tepi jalan nasional. Sementara yang lainnya langsung memelankan laju kendaraan saat mendekati tempat istirahat, SPBU atau tempat ibadah di Majenang. "Istirahat dulu sebelum lanjut. Rencana mau balik ke Bandung," ujar Wibisono. Pemudik asal Kabupaten Wonosobo ini menggunakan sepeda motor dan berboncengan dengan anak pertamanya. Sementara istri dan anak kedua masih berada di kampung halaman. Mereka baru akan kembali ke Bandung pekan depan dengan harapan angkutan umum sudah lebih lengang. "Kalau minggu depan mungkin sudah sepi dan harga tiket bus sudah turun," ujarnya. Sementara itu, hasil pantauan petugas di Pos Mergo perbatasan Jateng-Jabar di wilayah Dayeuhluhur dilaporkan kendaraan masih bisa melaju mencapai 60 km/jam. Kecepatan ini tergolong normal karena memang jalanan tergolong sepi dari kendaraan arus balik menuju Jakarta atau kota besar lainnya di Jawa Barat. Dan antara pukul 09.00 hingga 12.00, petugas mencatat ada 3.526 kendaraan yang keluar Jawa Tengah. Masing-masing terdiri atas bus sebanyak 68 unit, truck (34), mobil pribadi (1.131) dan sepeda motor (2.293). Masih lengangnya jalanan ini diperkirakan karena libur pasca lebaran tergolong panjang. Banyak instansi pemerintah dan juga swasta baru memulai aktifitas pekan depan. Hingga masih banyak warga yang tetap bertahan di tempat kelahiran untuk bersilaturahmi atau mendatangi tempat wisata. Seperti yang diungkapkan oleh Tugiyono. Warga Kabupaten Banjarnegara ini tengah menghabiskan liburan di Majenang. Libur panjang ini dia manfaatkan untuk berwisata di Kabupaten Brebes dengan menikmati wahana air disana. "Liburan ini bawa keluarga ke Salem (Brebes)," kata dia. Dari wilayah timur Kabupaten Cilacap dilaporkan, arus balik lebaran mulai terlihat ramai lancar melintas di gerbang Cilacap yang ada di Sampang. Meski tidak sampai macet, namun laju kendaran cukup pelan yakni antara 20 hingga 30 kilometer per jam. Hal itu akibat banyak kendaran yang keluar masuk khususnya yang keluar dari Cilacap melalui Sampang maupun yang keluar dari sejumlah titik masuk dari desa-desa disepanjang jalan nasional pantai selatan. Bahkan jalan ke maupun dari Kebasen untuk sementara ditutup. Hal itu untuk mengurangi kepadatan kendaran di jalur masuk Cilacap. sebab jalur ke Kebasen berdekatan dengan jalur keluar Cilacap yang dipenuhi kendaran pemudik. Kapolres Cilacap AKBP Yudho Hermanto saat memantau jalur mudik di Pos Sampang kepada Radarmas, Rabu (28/6) mengatakan jika saat ini jalur mudik masih ramai lancar. Meski begitu karena sejumlah perlintasan jalan baik pertigaan maupun perempatan di beberapa titik bersinggungan langsung dengan jalur wisata sehingga kepadatan kendaraan harus diatur. “Untuk arus mudik sudah turun meskipun masih ada pemudik yang meointas, sedangkan untuk arus balik meski ramai namun masih tetap lancar, hanya di beberapa titik memang perlu pengaturan lalulintas,”kata dia. Sejumlah petugas gabungan sudah ditempatkan di sejumlah titik bahkan ada ormas yang ikut serta membantu kelancaran lalulintas seperti dari Pramuka, Banser Ansor, Pemuda Muhamadiyah dan yang lainnya. “Kepada siapapun yang telah membantu kelancaran arus mudik maupun jalur wisata diaucapkan terima kasih, tanggung jawab mudik memang ada dipundak Polri namun tanpa bantuan dari semua pihak tentu kami akan terasa berat,”bebernya. Lebih jauh Yudho Hermanto juga mengatakan jika arus mudik tahun ini angka kecelakaan menurun. Hal itu karena makin tingginya kesadaran pemudik saat melakukan perjalan juga karena sosialisasi yang dilakukan oleh berbagai pihak membuat para pemudik semakin nyaman. “Kalau angka kecelakaan menurun jauh. Dan keamanan kami dibantu dari Brimob dan Patmor yang selalu mobile mengurai titik yang rawan macet serta memastikan jalur mudik aman,”terangnya. Terpisah Kapos Sampang saat dikonfirmasi soal angka kecalakan lalulintas di lintas Sampang memang menurun. Sejak H-7 hingga H+3 terjadi dua kali kecelakaan dengan korban meninggal satu orang da korban luka berat satu orang. “Angka dan korbannya memang menurun. Dan untuk kejahatan di jalan raya Alhamdulillah hingga sekarang masih nihil, mudah-mudahan seterusnya,”kata dia. (har/yan/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait