MAJENANG-Peringatan Raden Ajeng Kartini kerap menunjukan beragam kemampuan siswa-siswi. Termasuk salah satunya peringatan di MA N Majenang. Dalam menginspirasi sosok pahwalan emansipasi wanita ini, siswa harus bisa menghafalkan urutan Asmaul Husna, atau 100 nama lain dari Allah SWT. Kemampuan kartini muda ini diperlihatkan kala mengikuti Pemilihan Putri Kartini, di sekolah tersebut, Sabtu (22/4) lalu.
Dalam ajang tersebut, tiap peserta menghadapi 4 orang juri penilai. Juri pertama lansung melafalkan nama-nama dalam asma al husna dan harus dilanjutkan oleh siswa yang berpakaian tradisional dan berdiri di atas catwalk. Dia diberi waktu beberapa menit untuk bisa melafalkan asma al husna tersebut.
Tidak selesai di situ, peserta harus bisa menjawab 2 pertanyaan undian dan tetap ada batasan waktu. Kedua soal ini tentu saja berkaitan denga Kartini dan harus dijawab dengan penjelasan.
"Ada empat penilaian. Pertama asma al husna, pengetahuan umum dan menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini. Terakhir adalah berjalan seperti model," ujar penanggung jawab Lomba Pemilihan Putri Kartini MA N Majenang, Daryanto.
Dia mengatakan, ke empat penilaian ini memberikan gambaran akan kemampuan siswa sekolah tersebut. Mulai dari pengetahuan dan pemahaman sisi agama, wawasan umum, jiwa seni dan keterampilan menjaga penampilan diri.
"Jika di lihat, penilaian didasari atas kemampuan otak dan penampilan luar. Jadi kartini sekarang harus punya braind (otak atau pemahaman keilmuan) dan beauty (kecantikan). Dua hal ini harus dimiliki, jadi tidak hanya cantik dari luarnya saja, tapi harus punya dasar keilmuan yang jelas. Khususnya ilmu agama," terangnya.
Khusus untuk kemampuan menghafal asma al husna, Daryanto mengatakan hal ini sudah dilatih terhadap seluruh siswa. Mereka membacakan hafalan tersebut tiap pagi hari, sebelum jam pelajaran pertama dimulai.
"Jika ada yang tidak hafal, maka akan merasa malu," katanya.
Lomba kemarin diikuti oleh 28 peserta yang merupakan perwakilan dari tiap kelas. Lomba ini sendiri diikuti oleh siswa kelas X dan XI. Selain itu, panitia juga menggelar foto kontest dan diikuti oleh 28 pasangan mewakili seluruh kelas yang ada.
"Khusus foto kontes dibuat berpasangan," tandasnya. (har/ttg)