Tak Yakin Proyek Sebesar 700 M Sanggup Atasi Banjir, Kroya Tetap Inginkan Embung

Rabu 23-11-2016,15:15 WIB

KROYA-Meski sudah ada mega proyek normalisasi sungai senilai Rp 700 Miliar, warga Kroya masih belum yakin hal itu bisa mengatasi banjir tahunan. Pasalnya, selain dilakukan normalisasi sungai, juga harus ada embung yang besar. Sayangnya, rencana embung di Cilacap Timur, justru dibangun di daerah yang jaraknya cukup jauh dari Desa Mujur. “Itu saja sudah bisa membuat embung penuh. Dan kalau sudah begitu, maka air dari Mujur, Kedawung, Sikampuh dan Bajing Kulon tetap saja tidak akan bergerak,” kata Ahmad Sungaidi (43) salah seorang warga Mujur. Idealnya, kata dia, di wilayah Kroya itu ada embung yang dapat menampung air yang selama ini meluap di tanah warga. Posisinya harus lebih rendah dari daerah banjir. “Sehingga sawah akan lekas surut. Bahkan kalau betul-betul dibawah lahan sawah maka sawah tidak akan terendam air,”beber dia. Dia mengatakan, berdasarkan informasi, di perbatasan Desa Bajing Kulon dan Sikampuh ada lahan milik desa dan sisa lahan milik PSDA. Lokasi tersebut bisa dikeruk untuk dijadikan embung yang dalam. “Atau bisa disitilahkan danau buatan. Semacam situ yang bisa dikembangkkan juga untuk pariwisata,”beber dia. Untuk itu warga berharap program normalisasi dilanjutkan dengan keinginan warga untuk membuat embung. “Masukan dari warga yang juga perlu di dengar. Setidaknya diuji dulu mana yang lebih sesuai dengan kondisi di Kroya,”terangnya. Sementara, Dinas Sumber Daya Air Wilayah Kroya mengaku akan menampung aspirasi warga. Namun demikian, apa yang sudah direncanakan akan tetap dijalankan. Hal itu sebagai bentuk pertanggungjawaban sesuai dengan perencanaan. “Saya kira perencanaannya sudah matang. Dan apa yang diinginkan warga juga baik. Hanya perlu disinkronisasikan, sebab tujuannya sama untuk mengatasai banjir,” kata Kepala UPT Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM Wilayah Kroya Agus Susanto SST MT.(yan/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait