Kroya Perlu PKL Center Agar Tidak Mengganggu Akses Jalan

Senin 19-09-2016,12:51 WIB

CILACAP-Makin membanjirnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di wilayah Kecamatan Kroya membuat sesak jalanan. Bahkan, simpul-simpul jalan yang ramai menjadi sasaran lokasi para pedagang untuk berjualan. Di satu sisi, Kroya semakin hidup. Namun di sisi lain, hal tersebut membuat banyak PKL mendirikan lapak di jalan-jalan yang seharusnya tidak diperuntukan untuk PKL. Seperti halnya di wilayah Alun-alun Kroya, Jalan Cendrawasih, Jalan Betet maupun jalan Lettu Suparto. Karena itu, pemerintah Kecamatan Krtoya memastikan jika PKL di kecamatan Kroya akan segera ditata. Hal itu sebagai jawaban atas sejumlah masukan dari masyarakat yang merasa keberadaan PKL di Alun-alun Tugu Kroya kurang nyaman. “Kroya sudah saatnya memiliki PKL Center yang dipusatkan di lokasi tertentu yang tidak menganggu akses jalan,”kata Hermawan (22) salah seorang warga Kroya. Menurut dia, PKL Center nantinya dapat menjadi solusi bagi pengaturan PKL yang selama ini sudah banyak dikeluhkan warga. Sebab persoalan yang muncul karena faktor pembiaran dan justru pemanfaatan. “Kalau sejak awal sudah di atur dengan baik maka PKL sebenarnya akan segan untuk menempati tempat yang memang dilarang,”terang dia. Camat Kroya Drs Muhamad Najib MSi kepada Radarmas menjelaskan jika zona non PKL yang masih dipertahankan ada di Jalan Ahmad Yani. Jalan tersebut hanya diperuntukan satu sisi sebelah timur untuk PKL. “Sedangkan sisi barat tidak diperbolehkan untuk PKL. Hal itu hingga kini masih dipatuhi oleh PKL,”ujarnya. Sedangkan untuk jalan yang lain memang belum diatur secara spesifik. Usulan PKL Center, diakuinya, masuk akal. Hanya saja soal lokasinya yang tidak mudah. Sebab PKL itu tumbuh secara mandiri. Sehingga kalau ditempatkan satu lokasi biasanya tidak bertahan lama. “Memang sudah dipikirkan namun soal lokasi yang tidak mudah. Sebab menyatukan PKL di tempat yang sudah biasa berjualan tentu perlu banyak pertimbangan,”ujar dia. Selain itu, dikatakan dia, penataan PKL Alun-alun Kroya akan disesuaikan dengan ikon kota Kroya. Sebab dari dulu Kroya sudah dikenal dengan pusat kuliner yang terkenal. “Dulu ada Rangkul Kroya yang sangat terkenal di Stasiun Kroya. Yang ternyata itu rames dengan lauk peyek urang,”kata dia. Sehingga bukan mustahil jika di Alun-alun Kroya juga akan menjadi pusat kuliner yang khas Kroya. hanya memang perlu ditata supaya kedepan tidak menimbulkan masalah yang berlarut-larut. Apalagi di hampir seluruh tempat di Kroya sekarang sudah tumbuh kuliner-kuliner baru baik yang permanen maupun PKL. “Kami sedang mempersiapkan semuanya. Kalau semuanya sudah siap pasti akan kami tata supaya lebih tertib,” tambah Kasi Tramtibum Kecamatan Kroya Nur Yahya SH, Kamis (1/9). Menurut Nur Yahya, penataan PKL tidak bisa serta merta. Namun harus disiapkan semaunya. Sehingga para PKL masih bisa meneruskan mencari nafkahnya. Namun di sisi lain juga tidak menganggu keindahan kota. “Bahkan bisa memberikan warna yang bagus, seperti di Kota Bandung yang PKLnya tertata rapi dan membantu keindahan kota bukan membuat kumuh kota,” tandas dia. Nur Yahya mengakui untuk menata PKL di Kroya memang tidak mudah. Sebab selain sekarang sudah banyak juga sudah tidak ada tempat untuk menempatkan PKL secara keseluruhan. Karena itu penataan akan dilakukan secara bertahap. “Yang pertama sudah di Jalan Ahmad Yani, PKL hanya dibolehkan di sisi timur jalan. Nah berikutnya di Alun-alun yang akan kita tata,” ujar dia. Dia berharap setelah dilakukan penataan, nantinya keberadaan Alun-alun Kroya menjadi lebih nyaman bagi masyarakat. Sebab Alun-alun Kroya memang menjadi satu-satunya ruang terbuka hijau yang ada di Kroya. “Kami berharap nanti penataan akan membuat antara ruang terbuka dan PKL bisa bersinergi. Sebab itu yang diinginkan masyarakat juga,”kata dia. (yan/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait