Kondisi Terminal Cilacap Masih Kacau

Rabu 18-05-2016,13:06 WIB

Satu Setengah Jelang Lebaran CILACAP-Pekerjaan Terminal Cilacap tahap III yang telah dimulai Senin (16/5) masih terkendala. Padahal, satu bulan lagi mendekati hari raya dimana arus mudik dan balik bakal menjadi fokus pemerintah dalam melayani masyarakat. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Cilacap Uong Suparno melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Priyono mengungkapkan, penambahan daya listrik untuk saat ini baru 7.700 watt. Pihaknya menginginkan daya ideal sebesar 50 ribu watt. "Kami meminta kepada pihak rekanan untuk memprioritaskan penambahan daya karena sudah mendekati hari raya," ujarnya kepada Radarmas, Selasa (17/5). Selain permasalahan listrik, rekanan juga didesak memperioritaskan pembelian peralatan kantor agar segera disediakan. Menurutnya, pembelian peralatan kantor lebih mudah untuk pengadaannya dengan cara membeli. "Tidak sulit untuk pengadaan kantor seperti ini,"imbuh dia. Untuk pekerjaan lainnya seperti pemasangan pagar keliling, pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), serta perbaikan menyeluruh bisa dikerjakan setelah dua hal tersebut. Permintaan tersebut, lanjut Priyanto, juga disampaikan ke Kementerian Perhubungan. "Anggaran rehabilitasi pekerjaan ini bersumber dari APBN. Jadi Dishubkominfo Kabupaten Cilacap sifatnya hanya mengusulkan saja," terang dia. Diakuinya, untuk perbaikan secara menyeluruh sangat diperlukan. Karena, setelah memasuki musim penghujan, banyak titik atap banyak yang bocor. Hal itu dengan melihat perubahan warna cat dan diketahui berasal dari air yang merembes ke atap. Persoalan lainnya yakni ketersediaan air yang ada di Terminal Cilacap. Setelah dilakukan pengecekan, banyak saluran air kamar mandi yang tersendat. "Akibatnya beberapa kamar mandi di sana airnya berwarna keruh," bebernya. Berdasarkan data dari Dishubkominfo, rehabilitasi pekerjaan Terminal Cilacap tahap III dianggarkan Rp 4,8 miliar. Anggaran tersebut murni berasal dari APBN Kementerian Perhubungan. Sementara sebelumnya di pekerjaan tahap II, Kemenhub di 2015 mengucurkan dana sekitar Rp 1,6 miliar. Dimana anggaran sebesar Rp 1,6 miliar itu digunakan untuk pagar sterilisasi, pemasangan cctv, pemasangan high lamp, rambu penunjuk, pengadaan 20 unit kursi tunggu, pembuatan partisi pedagang, pengadaan pengeras suara, dan pembuatan papan nama terminal.(rez/ttg)

Tags :
Kategori :

Terkait