Dukuh Merden Penaruban saat dicek petugas, malam ini.
PURBALINGGA - Intensitas hujan yang tinggi pada Rabu (9/2) dihulu Sungai Klawing sejak sore hingga malam membuat tanggul sisi kiri aliran Klawing ambrol.
Dengan kondisi tinggi 5 meter, panjang 50 meter dan lebar 12 meter.
Akibat kejadian itu, 47 KK di Dukuh Merden Desa Penaruban Kecamatan Kaligondang, terancam pemukimannya. Relawan Purbalingga Reaksi Cepat, Arief Yulianto mengungkapkan, ambrolnya tanggul bekas jembatan lama Klawing itu sekira pukul 19.00.
Warga tetap waspada karena aliran Klawing masih deras dan tinggi.
"Air mengikis sisi kiri runtuhan tanggul. Jarak cukup dekat dengan pemukiman warga," katanya, Rabu malam ini.
Tim dari polisi, TNI, PSDA Serayu Citanduy, sudah melakukan assesment pada hari yang sama. Pemdes setempat juga telah melaporkan kejadian itu berjenjang.
" Hasil asesment akan dilaporkan ke BBWS SO Yogyakarta untuk penanganan karena wilayah sungai itu menjadi kewenangan sana," imbuhnya.
Tokoh masyarakat setempat, Adi Yuwono yang juga anggota DPRD Purbalingga dalam unggahan siaran langsung Facebook mengungkapkan agar segera ada penanganan konkrit. Karena mengancam rumah rumah warga.
https://radarbanyumas.co.id/hujan-deras-lima-rumah-di-kampung-warna-bobotsari-tergenang-banjir/
"Harus ditangani. Warga khawatir akan mengancam rumah mereka dan berbahaya saat air terus menggerus sisa tanah dekat pemukiman," tegasnya. (amr)