FLEKSIBEL: Taksi konvensional sedang mangkal di depan Pasar Segamas Purbalingga. AMARULLAH/RADARMAS
PURBALINGGA - Para pengemudi taksi konvensional kini tak mau ketinggalan ikut nyambi aplikasi kendaraan online, dengan armada yang sama.
Bambang, Koordinator Taksi Konvensional Kopajar dan Margo Mulyo Purbalingga mengatakan, agar tetap bertahan dengan persaingan saat ini, maka taksi konvensional menjadi 3 fungsi.
Tiga fungsi dimaksud yaitu sebagai taksi biasa/konvensional, taksi bandara dan taksi online. Artinya mereka memiliki kesempatan di beberapa aplikasi. Tujuannya mendorong pendapatan mereka yang cukup terpengaruh karena pandemi covid-19 dan persaingan lainnya.
“Bedanya dengan moda transportasi lain, taksi sedang diusulkan tempat mangkal. Kami sedang mengusulkan ke Dinas Perhubungan soal penentuan titik mangkal taksi dan rambunya,” katanya, Kamis (30/12).
Sementara itu terkait rute bandara Jenderal Besar Soedirman, pengelola taksi berharap semakin ada kontinyuitas penerbangan. Seperti diketahui, penerbangan di Bandara JBS Lanud Wirasaba, telah membuka dua kali penerbangan Purbalingga-Surabaya (PP) dan Purbalingga-Jakarta (PP).
Lebih lanjut dikatakan, taksi konvensional yang beroperasi, melayani penumpang bandara juga merupakan peremajaan taksi lama. Dengan unit atau armada saat ini yaitu minibus, sedan seperti taksi sebelumnya. Namun ada informasi penerbangan normal kembali per 15 Januari mendatang.
https://radarbanyumas.co.id/pendapatan-taksi-bandara-jbs-purbalingga-belum-optimal/
Awak taksi konvensional berharap rute penerbangan semakin ramai. Karena beberapa bulan di awal penerbangan, penumpang sudah lumayan ramai. Bahkan pernah 10 armada taksi masih kurang.
“Besar harapan kami bisa lebih mengoptimalkan pendapatan dengan adanya penambahan jadwal maupun rute penerbangan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, meski seminggu hanya penerbangan dua kali, namun sudah banyak peminat. Jadwal penerbangan yang hanya hari Kamis dan Sabtu dalam sepekan, sudah mencerminkan antusias penumpang pesawat mulai tinggi. (amr)