BAHAYA: Jarak bangunan pasar dengan lokasi tanah yang ambrol di Barat Pasar Runjang. AMARULLAH/RADARMAS
PURBALINGGA - Dua hari pasca banjir bandang dan bantaran Sungai Muli ambrol, pedagang Pasar Runjang di Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol, mulai beraktivitas normal, per Selasa (26/10). Padahal pedagang masih terancam sisi sungai yang berbatasan langsung dengan lapak dagangan mereka yang belum ditangani.
“Belum ada rencana sementara diberi pagar pengaman. Tadi sudah dilakukan bersih-bersih area pasar. Kami mengimbau kepada pembeli dan pedagang agar tetap hati-hati saat melintas di sisi barat pasar, karena tanahnya sudah ambrol,” tutur Kepala Desa Tunjungmuli, Joko Pranoto, Selasa (26/10).
Pihaknya hanya bisa berharap tak ada lagi banjir susulan yang menerjang sampai pasar. Kejadian yang sudah berlalu cukup membuat panik warga dan pedagang pasar. Karena menghanyutkan tiga kios sekaligus.
“Saya kira pedagang dan pembeli sudah menyadari tidak melakukan aktifitas yang terlalu dekat dengan titik ambrolnya tepian sungai. Jarak dari kios terdekat ke tanah yang ambrol terkikis erosi sungai kurang lebih 3 meter,” tambahnya.
https://radarbanyumas.co.id/banjir-rusak-wisata-curug-karang-tanalum-aliran-sungai-butuh-bronjong/
Kades justru sedang mengupayakan agar semua pedagang berjualan di dalam pasar. Sesuai arahan bupati saat kunjungan sehari sebelumnya di lokasi. Pasalnya, ruangan di dalam pasar masih memungkinkan untuk berjualan.
“Paling tidak kami akan komunikasikan dengan pengelola pasar. Minimal bisa menata kembali pedagang yang tadinya di luar, untuk mau masuk ke dalam pasar,” ungkapnya.
Seperti diberitakan, 3 kios Pasar Runjang diterjang banjir, 3 hari yang lalu. Tak hanya itu, tanah di sisi barat pasar juga membahayakan karena sudah terkikis dan ambrol. Kedalaman ke sungai dari lahan pasar kurang lebih 5 meter. (amr)