MEPET KALI: Salah satu titik pemukiman di utara jembatan Sungai Muli yang terancam erosi. AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS
PURBALINGGA - Banjir bandang yang melanda Sungai Muli di Desa Tunjungmuli, Karangmoncol kemarin, tak hanya merusak pasar setempat. Namun mengancam pemukiman warga di pusat kegiatan Tunjungmuli. Sejumlah rumah hanya berjarak kurang dari 2 meter dari tebing sungai yang ambrol.
Kepala Desa Tunjungmuli, Joko Pranoto mengungkapkan, tebing di sisi utara jembatan Sungai Muli sudah ikut ambrol dan terkikis aliran sungai. Bahkan ada beberapa rumah di tepinya yang sangat rawan tergerus aliran sungai.
“Jarak dari jembatan yang juga sudah memprihatinkan kondisi di bawahnya juga membuat khawatir pemerintah desa. Harus segera ada penanganan. Minimal di bronjong darurat,” katanya, Senin (25/10).
Pihaknya hanya bisa mengusulkan agar bronjong tak hanya di lokasi samping pasar yang sebelumnya tergerus banjir. Namun sampai utara jembatan. Agar pemukiman di sana tidak menjadi korban selanjutnya.
“Kondisi tersebut cukup membahayakan jika terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi,” tambahnya.
Joko juga mengimbau agar warga yang memiliki rumah persis di sisi utara jembatan Sungai Muli agar meningkatkan kewaspadaan saat hujan datang dengan intensitas tinggi. Bahkan waspada setiap waktu, karena bisa saja di hulu sungai sudah hujan dan membawa air banjir ke bawah.
https://radarbanyumas.co.id/tiga-kios-di-pasar-runjang-tunjungmuli-karangmoncol-hanyut-terbawa-banjir/
“Saat ini kewaspadaan harus ditingkatkan. Bukan menakuti, namun agar tidak ada korban jiwa dan nantinya sembari menunggu penanganan bronjong sementara. Kami berharap ini segera ditangani, karena lokasi terdampak banjir merupakan kotanya Tunjungmuli dan puat kegiatan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Di lokasi itu ada pertokoan, warung kuliner dan pemukiman warga. Pemdes berharap pemkab segera memikirkan koordinasi dengan instansi terkait yang mengelola/bertanggungjawab pada sungai di Purbalingga.
“Kalau pemasangan kawat dan diisi batu menjadi brojong kami siap membantu. Bahkan dari organisasi kepemudaan, ormas sudah terbiasa gotong- royong,” tegasnya. (amr)