DBD Masih Mengintai Purbalingga, 42 Kasus Hingga Oktober, Warga Sempat Tolak Fogging

Sabtu 23-10-2021,11:34 WIB

DIASAPI: Pelaksanaan fogging sebagai langkah penanganan persebaran DBD di Kelurahan Bojong, kemarin. ADITYA WISNU WARDANA/RADAR BANYUMAS PURBALINGGA - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Purbalingga terus bertambah di tengah pandemi Covid-19. Data terbaru hingga 12 Oktober 2021, ditemukan 42 kasus DBD di berbagai wilayah, dengan dua kasus diantaranya meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono mengatakan, kasus terbaru ditemukan di Desa Karangtengah, Kecamatan Kemangkon pada Oktober ini. "Satu orang meninggal dunia akibat DBD di Desa Karangtengah," katanya kepada Radarmas, Jumat (22/10). https://radarbanyumas.co.id/chikungunya-mewabah-di-purbalingga-ditemukan-595-kasus/ Meski kasus DBD di tahun ini, khususnya memasuki musim penghujan ini mulai naik, namun angkanya masih terbilang menurun dibanding tahun lalu. Tahun lalu ditemukan 200 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 4 orang. "Tahun ini, hingga Oktober ditemukan 42 kasus dengan korban meninggal dunia dua orang," tambahnya. Kasus meninggal dunia ditemukan di Desa Karangtengah dan Desa Sidakangen, Kecamatan Kalimanah. Dimana di masing-masing desa tersebut ditemukan satu kasus meninggal dunia. Terkait kasus di Kelurahan Bojong, Kecamatan Purbalingga pihaknya belum bisa memastikan apakah pasien tersebut meninggal dunia karena DBD atau karena syok hipovolumik. Yakni, kondisi gawat darurat yang disebabkan oleh hilangnya darah dan cairan tubuh dalam jumlah yang besar. Sehingga jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh. "Kami masih menunggu status kasus di Kelurahan Bojong," lanjutnya. Data Dinkes Kabupaten Purbalingga hingga awal Juni lalu, ada 21 orang warga Purbalingga terjangkit penyakit DBD. Saat itu, belum ditemukan kasus meninggal dunia. Fogging Sempat Ditolak Warga Meski kasus kematian di Kelurahan Bojong belum bisa dipastikan akibat DBD, namun petugas dari Dinkes Kabupaten Purbalingga sudah melakukan pengasapan atau fogging terhadap 55 rumah warga di RT 7 RW 3 Kelurahan Bojong. Pelaksanaan fogging sendiri sempat mendapatkan penolakan warga, meski akhirnya warga mau dilakukan fogging di rumahnya. "Meski sempat ada warga yang menolak, setelah diedukasi oleh tim Puskesmas Bojong, akhirnya mau rumahnya di fogging," kata Abidin Solihin, Koordinator Tim Fogging Dinkes Kabupaten Purbalingga. Kepala Puskesmas Bojong Waluyo Isdianto, menjelaskan, fogging dilakukan dua kali. Rencananya fogging kedua dilakukan tujuh hari setelah fogging pertama. Pihaknya menekankan, fogging merupakan pilihan untuk pencegahan demam berdarah, bukan pencegahan penanggulangan. "Yang utama dalam mengantisipasi DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN," ujarnya. (tya)

Tags :
Kategori :

Terkait