COKLIT : PPDP tengah melakukan coklit.
PURBALINGGA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Purbalingga masih menemukan 3.693 data pemilih Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Purbalingga 2020, yang berpotensi bermasalah. Hal itu, didapat dari hasil pengawasan tahapan Pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih yang dilakukan oleh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP), hingga Kamis (13/8).
https://radarbanyumas.co.id/coklit-tinggal-selangkah-lagi-kpu-13-agustus-harus-selesai/
https://radarbanyumas.co.id/rapid-test-hari-pertama-24-penyelenggara-pemilu-reaktif-di-purbalingga/
Hal itu, diungkapkan oleh Kordiv Pengawasan dan Hubal Bawaslu Kabupaten Purbalingga Misrad, Kamis (13/8). "Tahapan Coklit sudah selesai hari ini (Kamis, red). Namun, berdasarkan hasil pengawasan dan pencermatan yang telah dilakukan oleh jajaran Bawaslu. Masih ditemukan sejumlah data yang potensi bermasalah," ungkapnya.
Dia menjelaskan, pihaknya menemukan sejumlah 3.693 data pemilih yang harus dilakukan perbaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga. "Data tersebut terdiri dari data Memenuhi Syarat (MS) yg tidak masuk dalam daftar pemilih. Serta, data Tidak Memenuhi Syarat (TMS) yang masih masuk dalam daftar pemilih," jelasnya.
Data pemilih potensi bermasalah tersebut, terdiri pemilih Memenuhi Syarat (MS) tidak masuk ke dalam daftar pemilih sejumlah 990 data pemilih. Serta, pemilih Tidak Memenuhi Syarat (TMS) masuk ke dalam daftar pemilih sebanyak 2.703 data pemilih.
Terkait hal itu, Bawaslu juga sudah bersurat ke KPU Kabupaten Purbalingga, untuk memperbaiki data tersebut. "Panwaslucam telah bersurat juga beberapa waktu lalu ke PPK di wilayah Kecamatan. Isinya saran perbaikan kepada PPK untuk kemudian ditindaklanjuti,” tambahnya.
Bawaslu berharap, KPU Kabupaten Purbalingga untuk menganalisis dan menindaklanjuti sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga, potensi data pemilih bermasalah tersebut bisa teratasi.
Sebelumnya Bawaslu juga telah menemukan 1.430 data pemilih potensi bermasalah. Sehingga, Bawaslu telah menemukan sejumlah 5.123 data pemilih potensi bermasalah. (tya)