Warga Kilas Balik Kelahiran Pangsar Jenderal Soedirman

Rabu 05-02-2020,18:10 WIB

FESTIVAL JENSOED : Aksi teatrikal dalam drama kolosal di GOR Goentoer memukau masyarakat. AMARULAH NUR CAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Gelora Goentoer Darjono Purbalingga, Selasa (4/2) mendadak gaduh. Ledakan dan dentuman terjadi berkali-kali. Rumah-rumah juga dihancurkan. Wargapun berhamburan diikuti pasukan TNI yang membawa senjata. Adegan itu hanya drama kolosal dalam rangkaian Festival Jenderal Soedirman dan Haul sang Jenderal Besar. Tak sampai sejam, drama kolosal yang dikoordinatori oleh Kapten Inf Sarwanto dan dibantu jajaran, mendapat apresiasi dan memukau masyarakat. https://radarbanyumas.co.id/siswa-sd-tewas-dicekik-dan-leher-disayat/ https://radarbanyumas.co.id/sebelum-dibunuh-korban-sempat-terlihat-jalan-bareng-tetangga/ Drama kolosal dimulai dari kisah lahirnya bayi yang bernama Soedirman pada 24 Januari 1916 di desa Bantar Barang Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Usai drama kolosal dilanjutkan dengan pengajian akbar memperingati haul Jenderal Soedirman yang dipimpin Habib Lutfi bin Ali bin Yahya. Sebelumnya Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE B Econ MM beserta Forkompinda dan Habib Lutfi Bin Yahya mengikuti Pawai Merah Putih dari Markas Kodim 0702 menuju ke GOR Goentur Darjono menggunakan kendaraan jenis jeep. Dia menjelaskan, dengan adanya Festival Soedirman ini mengingatkan kembali, bahwa Panglima besar Jenderal Soedirman lahir dan besar di Purbalingga, tepatnya Desa Bantarbarang. Sebagai warga masyarakat Purbalingga ikuit bangga karena di Purbalingga lahir tokoh nasional, pahlawn bangsa. (amr)

Tags :
Kategori :

Terkait