Pelebaran Jalan Utama Sindang-Tangkisan Tak Diprioritaskan

Senin 29-04-2019,09:15 WIB

SEMPIT : Jalan Sindang-Tangkisan butuh pelebaran. Sudah beberapa kali diusulkan di Musrenbang namun belum terealisasi. AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Masyarakat Desa Sindang dan Desa Tangkisan Kecamatan Mrebet, sudah tahunan memimpikan jalan utama antar dua desa dilebarkan. Sudah beberapa kali usulan, namun selalu tidak terealisasi di Musrenbang. Kepala Desa Sindang, Muhlisin mengatakan, pelebaran diperlukan karena jalan sebagai akses umum kendaraan roda empat menuju kota kecamatan. Meski sepeda motor bisa menggunakan jembatan gantung, namun bukan pilihan utama. “Kami membutuhkan jalan semakin memadai. Saat ini bukan soal kerusakan, namun bagaimana jalan itu bisa cukup lebar untuk kendaraan. Misalnya ditambah masing-masing sisi 1 meteran,” katanya, Minggu (28/4). Lebar jalan saat ini sekitar 3 meter dengan panjang kurang lebih 4 kilometer. “Kami pernah usulkan dalam musrenbang. Namun tidak lolos karena belum diprioritaskan. Jadi kami berniat mengusulkan kembali dalam APBD Perubahan tahun ini,” tambahnya. Menurutnya, pelebaran yang masuk wilayah desanya kurang lebih hanya 1 kilometer. Sisanya ada di Desa Tangkisan. Dari Sindang titik awalnya berada di samping Kantor Desa Sidang, kemudian berlanjut ke utara ke arah Tangkisan. “Saat ini ada dua alternatif warga saat beraktivitas. Pertama melalui ruas jalan yang belum pernah jadi pelebaran, dan pilihan lainnya melintas di Jembatan Gantung Sindang-Banjaran,” ujarnya. Muhlisin mengatakan, sudah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan kabupaten. Usulan pelebaran jalan sebelumnya juga belum goal. Sehingga desa akan kembali berkoordinasi dengan desa tetangga untuk membuat usulan bersama. “Kami akan coba maju lagi dengan upaya yang lebih maksimal dan sajian materi usulan yang lebih riil. Sesuai tahapan usulan dan harapannya, tahun ini bisa ada titik terang realisasi,” tegasnya. Muhlisin juga mengakui, desa yang dipimpinnya masuk desa kategori atau zona merah. Sehingga bertahap harus bangkit. Selain soal sarana dan prasarana jalan juga pemberdayaan di desa. “Kami juga berharap, kedepan jembatan gantung bisa terealisasi menjadi jembatan permanen. Namun memang membutuhkan waktu lama, dan belum bisa dipastikan terealisasi atau tidak,” ungkapnya. (amr/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait