Banjir, Warga Desa Tajug Pilih Mengungsi

Senin 25-03-2019,10:15 WIB

BANJIR : Hujan yang turun terus menerus membuat empat kecamatan di Purbalingga banjir. ISTIMEWA PURBALINGGA - Empat kecamatan di Kabupaten Purbalingga, terkena bencana banjir pada Jumat (22/3) malam. Yakni Karangmoncol, Kaligondang, Purbalingga, dan Kemangkon. Selain itu juga terjadi longsor di Kecamatan Pegadegan. Kejadian tersebut diduga akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Purbalingga. Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, lima Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi akibat banjir. Sedangkan akibat bencana tanah longsor di Kecamatan Pengadegan, satu rumah rusak. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga Mukhsoni mengatakan, banjir di Kecamatan Karangmoncol melanda Desa Pepedan, Desa Rajawana, dan Desa Tajug. Satu KK di Desa Rajawana atas nama Bejo (61), warga RT 19 RW 7 harus mengungsi. “Rumahnya rusak ringan karena tergenang air akibat luapan Sungai Kahuripan,” jelasnya. Sementara di Desa Tajug, empat KK mengungsi. Masing-masing Taryanto (48), Warsito (50), dan Watmono (30). Ketiganya warga RT 2 RW 1, serta Mukhlis (46) warga RT 3 RW 1. Di Desa Rajawana dan Desa Tajug, terdapat 7 RT yang terdampak banjir. “Di Desa Tajug masing-masing RT 2 RW 1, RT 3 RW 1, RT 4 RW 1, RT 4 RW 5 dan RT 3 RW 5. Sedangkan di Desa Rajawana RT 19 RW 7 dan RT 20 RW 7,” paparnya. Mukhsoni mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah dengan melibatkan jajaran Tim SAR, Polri, TNI serta pemerintah desa serta kecamatan. Langkah pertama yang dilakukan dengan melakukan pembersihan lokasi banjir. Selain itu, pihaknya juga mendapatkan laporan adanya banjir yang melanda Dusun Melayang RT 8 RW 8, Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang. “Banjir luapan dari Sungai Gintung yang berdampak pada 18 rumah dengan ketinggian air 20 sentimeter. Untuk kondisi saat ini air sudah surut, “ tuturnya. Luapan sungai di Kecamatan Karangmoncol, mengakibatkan beberapa rumah terendam banjir beserta lumpur setinggi kurang lebih 20 sentimeter. Sehingga beberapa rumah sementara tidak bisa ditinggali. "Sungai meluap pada Jumat (22/3) pukul 19.00 WIB dari curah hujan yang tinggi," imbuhnya. Dia menambahkan, di Kabupaten Purbalingga ada empat sungai yang meluap. Yakni Sungai Kahuripan yang meluap ke pemukiman Desa Rajawana dan Desa Tajug. Selain itu luapan terjadi dari Sungai Jumalang ke pemukiman Desa Pepedan. Kemudian Sungai Gintung yang meluap ke pemukiman Dusun Mlayang Desa Sidareja (Kaligondang) dan Sungai Klawing yang meluap ke Pemukiman Desa Toyareja. Selain itu, banjir juga terjadi di Dusun Karangsari, Desa Toyareja, Kecamatan Purbalingga. Diungkapkan, air mulai naik ke pemukiman pada pukul 22.00 WIB. Banjir akibat luapan Sungai Klawing . Namun saat ini air mulai surut. Kondisi serupa juga terjadi di Desa Jetis Kecamatan Kemangkon. “Namun air juga sudah surut,” imbuhnya. Petugas BPBD dan SAR mengecek rumah di Desa Rajawana Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga yang tergenang banjir. Banjir melanda empat kecamatan dan membuat lima KK mengungsi. Di Kecamatan Pengadegan, rumah milik Turyati, warga Desa Tegalpingen RT 3 RW 3 rusak terkena longsoran tebing di belakang rumahnya pada Sabtu (23/3) sore. Sehingga menyebabkan dinding bagian belakang jebol. Nilai kerugian mencapai Rp 5 juta. Sementara itu, Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengunjungi para korban banjir, longsor, dan angin ribut, Minggu (24/3). Plt Bupati didampingi Kabag Kesra Setda, BPBD Kabupaten Purbalingga dan Dinas Sosial Pengendalian Pendududuk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdalduk KBP3A) memberikan sejumlah bantuan terutama bagi yang terdampak paling parah. (tya/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait