Kondisi jembatan di Desa Penaruban, Kecamatan Bukateja yang rawan kecelakaan. (Hanif Pandu Setiawan) HANIF PANDU SETIAWAN/RADARMAS
PURBALINGGA - Kondisi jembatan di Jalan Kutawis-Bukateja, Desa Penaruban, yang menyempit membuat warga menginginkan segera dilakukan rehab. Kondisi tersebut membuat sekitar jembatan rawan kecelakaan.
“Sudah beberapa kali terjadi kecelakaan. Penyebabnya kondisi jalan yang gelap dan jembatan menyempit. Ada sekitar lima sepeda motor yang menabrak jembatan. Terakhir, dump truk menabrak jembatan hingga badan jembatan hancur dan truk terguling. Jangan sampai terulang dan memakan korban jiwa,” tutur Rosyid, warga asal Purbalingga Lor.
Diketahui, lebar dari jembatan tidak sama dengan lebar jalan yang beberapa waktu lalu dilebarkan. Hal itulah yang menurut warga memicu terjadinya potensi kecelakaan. “Jalan dari arah barat yang rawan karena kelihatannya lebar,” tutur Pandu, warga lainnya.
Selain itu juga jalan tidak ada lampu penerangan. "Kami berharap jembatan juga dilebarkan, karena tidak sesuai lebar jembatan sama jalannya. Dulu memang sempat jalannya dilebarkan, tetapi jembatannya belum dilebarkan,” jelasnya.
Sementara itu, kecelakaan tunggal dump truk minggu lalu, membuat pembatas jembatan ambrol. Hingga saat ini, pembatas yang ambrol belum diperbaiki. Hanya dipasang rambu peringatan.
Terpisah, Kabid Bina Marga DPU PR Kabupaten Purbalingga Nugroho Priyo Pratomo mengatakan, pihaknya akan segera mengecek kondisi di lapangan. Bila jembatan memang butuh segera diperbaiki, ada kemungkinan diusulkan pada APBD Perubahan 2019. “Sedang kita hitung kebutuhan anggarannya,” tuturnya. (nif/sus)