City Park Usman Janatin, Kalah dari Owabong

Selasa 27-11-2018,14:09 WIB

LEBIH DIMINATI : Masyarakat lebih berminat berwisata ke waterpark dibanding ke taman kota. DOK RADARMAS PURBALINGGA - Penutupan City Park Usman Janatin disayangkan beberapa masyarakat. Mereka berpendapatan, taman kota yang berlokasi di pusat kota Purbalingga harusnya bisa menarik banyak pengunjung. Seperti yang dituturkan Hilda, warga asal Mrebet. Dia mengatakan fasilitas yang ada di City Park Usman Janatin kurang menarik. “Kalau untuk remaja seperti kami, paling tidak bisa untuk nongkrong. Terakhir ke sini masih bagus, tapi sekarang kurang menarik. Mungkin ini yang jadi alasan Usman Janatin ditutup," terangnya. Relita, warga Purbalingga Kidul juga menyayangkan ditutupnya City Park Usman Janatin. Menurutnya, bila fasilitas ditambah dan pengelolaan diperbaiki, tidak sampah harus menutup City Park Usman Janatin. "Enak sebenarnya untuk nongkrong karena ada wifi corner. Di sini juga banyak kios. Sayang kalau tidak dimanfaatkan,” ujarnya. Terpisah, Kepala Bidang Pariwisata Dinporapar Kabupaten Purbalingga Prayitno mengatakan, untuk membuat objek wisata bertahan harus ada inovasi. Terlebih di tengah-tengah menjamurnya tempat wisata yang semakin beragam. “Wisata sekarang ini sudah seperti menjadi kebutuhan masyarakat. Kalau Taman Kota Usman Janatin, awalnya segmen yang dibidik lebih ke anak-anak. Sementara harga permainannya di pihak ketiga juga. Kemudian mulai menyasar usia remaja berupa selfie deck. Daya tarik yang disukai masyarakat, tidak hanya kelompok tertentu,” ujarnya. Dia memaparkan tiga komponen penting dalam pengelolaan tempat pariwisata. Yakni terkait apa yang mau dilihat, apa yang mau dikerjakan, dan apa yang mau dibeli. Hal itu merupakan strategi pengelolaan agar tempat wisata memiliki daya tarik yang berkelanjutan. Prayitno mencontohkan Owabong Waterpark yang jumlah kunjungannya hampir mencapai 1 juta kunjungan. “Wahana baru, daya tarik baru, promosi gencar, segmennya luas. Owabong Waterpark memang segmentasinya luas, dari anak sampai dewasa. Kuliner juga semua kalangan. Kalau selfie deck, orang sudah datang sekali, ke sana lagi kan pikir-pikir lagi. Destinasi model selfie dua tahun lagi bakal bosan,” ujarnya. Dengan ditutupnya City Park Usman Janatin, membuat tempat ini bakal terbengkalai. Tidak ingin bangunan yang dibangun dengan anggaran miliar rupiah, Pemkab Purbalingga bakal menjadikan Taman Kota Usman Janatin sebagai taman budaya. Hal itu dilakukan agar taman yang dibangun era kepemimpian Bupati Triyono Budi Sasongko tidak mangkrak, setelah kontrak sewa dengan PD Owabong tidak diperpanjang. (nif/tya/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait