Jalan yang mengalami kerusakan akibat kegiatan penambangan depot di Desa Bukateja. HANIF PANDU SETIAWAN/RADARMAS
PURBALINGGA – Aspal mengelupas dan berlubang parah rupanya membuat warga kesal. Warga di sekitar Desa Bukateja ini menuding rusaknya jalan disebabkan oleh truk yang keluar masuk depot penambangan di Desa Bukateja. Mereka minta perusahaan penambangan tersebut bertanggung jawab.
“Perusahaan menjanjikan jalan dicor. Dulunya jalan di sini bagus, aspal semua. Sejak menjadi lalu lintas truk yang membawa muatan, lama-lama jalan rusak dan berlubang. Kalau musim hujan sering kecelakaan, pengendara banyak yang jatuh. Jadi berpotensi menimbulkan bahaya,” kata seorang warga, Wahyono, Jumat (5/10).
Sedangkan Kepala Dusun Karangpinggir, Desa Bukateja, Sri mengatakan, ada tiga depot yang melakukan usaha di Desa Bukateja, tapi hanya satu yang mengantongi izin. “Walaupun sudah berizin, komitmennya untuk melakukan perbaikan jalan sampai setahun belum juga dilakukan. Warga minta jalan kembali diaspal. Selama ini yang mereka lakukan hanya perawatan dengan cara diurug,” terangnya.
Menurut Sri, pihak desa sudah beberapa kali mengadu ke DPU PR untuk melakukan perbaikan. Namun karena rusaknya jalan akibat dari kegiatan yang dilakukan pihak ketiga, mereke tidak dapat melakukan tindak lanjut. Terlebih termasuk jalan desa, bukan jalan kabupaten.
“Pemerintah desa tidak mungkin menggunakan dana desa untuk membangun jalan yang menguntungkan mereka (depot-red). Itu tanggung jawab depot,” tambah Sri. Pihak depot sendiri tampaknya adem ayem saja. Padahal, menurut Sri, depot sudah beberapa kali didemo warga. (nif/sus)