MUSYAWARAH RANTING : SMK Muhammadiyah Bobotsari mengadakan musyawarah ranting untuk mengevaluasi program kerja periode 2017-2018. BUDI CAHYO UTOMO/RADARMAS
Di SMK Muhammadiyah Bobotsari
PURBALINGGA - SMK Muhammadiyah Bobotsari sukses mengadakan pesta demokrasi pemilihan Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) periode 2018-2019. Pemilihan diikuti 1.055 pemilih dari siswa, guru dan karyawan. Pemilihan dilakukan bukan dengan pencoblosan, melainkan pemilihan berbasis komputer.
Pemilih secara bergiliran diminta mengklik gambar calon ketua yang sudah disiapkan di komputer yang disediakan panitia. Pada pemilihan, panitia menyiapkan tiga laboratorium komputer.
Satu hari sebelum pemilihan, terlebih dahulu dilaksanakan musyawarah ranting IPM SMK Muhammadiyah Bobotsari. Musyawarah ranting dilakukan untuk mengevaluasi program kerja periode 2017-2018 dan membuat program kerja periode 2018-2019 yang diikuti oleh 200 peserta perwakilan dari 31 kelas yang ada.
"Kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk pembelajaran politik dan demokrasi di lingkungan sekolah. Tetapi juga sebagai pendidikan dini dalam sistem pemilihan umum yang biasa dilakukan di Indonesia, agar siswa nantinya berpartisipasi aktif ketika mengikuti pemilu di tengah masyarakat," kata Kepala SMK Muhammadiyah Bobotsari Toto Widiarto SPd.
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan Sarwan SKom mengatakan, pemilihan ketua dilakukan berbasis komputer dengan kecanggihan voting secara langsung, sehingga hasil pemilihan bisa diketahui tanpa proses perhitungan secara manual.
"Kami memanfaatkan sumber daya dan teknologi yang sudah ada di sekolah," tutur Sarwan.
Setelah melalui musyawarah oleh enam formatur terpilih, diputuskan secara bulat Agil Tri Cahyono, siswa kelas XI jurusan Akuntansi sebagai Ketua Ikatan Pelajaran Muhammadiyah Ranting SMK Muhammadiyah Bobotsari periode 2018-2019.
"Insya Allah saya akan menjalankan amanah ini dengan sepenuh hati dengan dukungan dari pengurus yang ada dan seluruh warga sekolah," kata Agil. (bdg)