Wacana Mayong Purbalingga Dibuat Verboden

Kamis 14-12-2017,10:00 WIB

PURBALINGGA - Rencana Jalan Jenderal Soedirman (Jensoed) akan dibuat menjadi dua arah, akan berimbas pada kondisi arus lalulintas di Jalan Wirasaba atau lebih dikenal dengan Mayong. Ada wacana Mayong bakal menyesuaikan menjadi jalur searah, untuk mengantisipasi penumpukan arus di setiap ujung jalan. Sementara opsi kedua ditambah traffic light. Wacana menjadi jalur searah ditanggapi beragam PKL yang berjualan di kawasan tersebut. Agus P, salah satu pedagang mengaku khawatir jika menjadi searah maka tingkat keramaian ke Mayong menurun. SEARAH : Muncul wacana Jalan Wirasaba atau Mayong yang dipadati PKL saat malam hari akan dibuat satu arah.AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS “Saya usul diatasi dengan lampu lalu lintas saja. Jadi arus tetap seperti biasa,” tuturnya, Rabu (13/12). Agus khawatir, meski aktivitas PKL hanya malam, namun keramaian terjadi saat malam hari. Sementara siang hari sepi. "Kalau bisa Jalan Mayong tetap dua arah," ujarnya. Pedagang lainnya yang juga bernama Agus justru sepakat jika dibuat searah. Menurutnya, sepi tidaknya pembeli tidak hanya karena arus lalulintas, namun juga cuaca. Ketika musim hujan, bisa jadi PKL Mayong sepi pembeli. "Mau searah atau tetap dua arah tidak masalah, karena faktor sepi pembeli tidak hanya karena arus lalu lintas," katanya. Sementara itu, Kasatlantas Polres Purbalingga AKP Sukarwan mengatakan, pihaknya masih menunggu kepastian pembahasan ruas jalan karena penetapan jalan menjadi dua arah membutuhkan regulasi minimal peraturan bupati. Sukarwan menuturkan, Jalan Wirasaba akan terpengaruh ketika Jalan Jensoed Barat dibuat dua arah. “Jalan Wirasaba dibuat satu arah saja. Karena jika tetap dua arah, maka berpotensi terjadi kemacetan di persimpangannya yang tembus jalan utama Jensoed Barat,” terangnya. Hingga saat ini, Satlantas melakukan patroli rutin dan pengaturan lalu lintas. Misalnya akhir pekan, Sabtu malam dan kondisi tertentu yang dinilai rawan padat kendaraan. Sebelumnya, Jalan Jensoed hanya diberlakukan dua arah sejak pukul 21.00 hingga 06.00. Hal itu dilakukan karena ruas jalan banyak pusat perekonomian dan pusat belanja masyarakat. (amr/sus)

Tags :
Kategori :

Terkait