PURBALINGGA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga siap melakukan operasi pasar jika harga pangan melonjak jelang Natal 2017 dan tahun baru 2018.
Sekretaris Daerah (Sekda) Purbalingga Wahyu Kontardi SH mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Bulog. Pemkab juga berencana melakukan operasi pasar jika terjadi lonjakan harga yang terlalu tinggi. Intervensi pemerintah diharapkan dapat membuat harga pangan menjadi normal.
HARGA NAIK : Harga cabai dan bawang merah mulai mengalami kenaikan. Pemkab berjanji akan mengadakan OP bila harga pangan melonjak. AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS
"Selain itu, kami juga sudah berkoordinasi dengan Hiswana Migas untuk menambah pasokan agar tak terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram saat Natal dan Tahun Baru," jelasnya, Selasa (12/12).
Dia menambahkan, operasi pasar juga akan dilakukan untuk komoditas lain jika ada komoditas selain beras yang terjadi kelangkaan atau lonjakan harga. "Saat ini harga komoditas pangan di sejumlah pasar masih stabil. Kenaikan masih dalam tahap wajar. Jadi operasi pasar belum kami lakukan," imbuhnya.
Stok pangan di Kabupaten Purbalingga untuk komoditas beras, daging, dan lainnya aman. Namun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, tapi masih stabil.
Sementara itu, sejak sepekan terakhir, sejumlah komoditas sudah mengalami kenaikan harga. Seperti cabai hijau, bawang merah, telur dan daging ayam. Daging ayam pedaging saat ini naik menjadi Rp 35 ribu perkilogram dari sebelumnya Rp 28 ribu. Untuk komoditas lain naik antara Rp 2.000 hingga Rp 6.000 perkilogram.
Salah satu pedagang di Pasar Segamas, Sumarni mengatakan, kenaikan kemungkinan akan terjadi hingga awal tahun 2018. Kenaikan disebabkan cuaca dan barang yang minim.
Sumarni menuturkan, kualitas cabai merah juga mengalami penurunan. Mudah busuk dan tidak tahan lama. Sementara pasokan bawang merah mulai berkurang. “Saya siap saja naik, hanya saja konsumen biasanya banyak yang tanya,” ujarnya. (tya/amr/sus)